Laporan ditulis reporter Tribunnews, Mario Christian Sumampow
geosurvey.co.id, BINTAN – Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengaku pihaknya kerap berpikir matang sebelum menjawab pertanyaan media.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman, terutama mengenai pendapat pribadi yang dapat diambil untuk mewakili organisasi.
“Meskipun terkadang kami tidak berani menanggapi postingan teman dan kolega kami di media, namun kami membacanya,” kata Lolly saat membuka konferensi media di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (3/12/2024).
“Ada pasal yang kami tidak berani jawab, tapi kami sudah membacanya. “Karena masyarakat yang mau merespons seringkali takut pendapat pribadinya bukan pendapat institusi, dan itu berbahaya,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, tidak menanggapi adalah tindakan yang dipilih selain komentar yang dapat disalahartikan.
“Non-respon itu salah satu cara yang dilakukan daripada mengomentari pendapat pribadi atau berkomentar sambil menangis, itu tidak lucu,” ujarnya.
Namun Lolly menekankan komitmen Bawaslu yang terbuka terhadap kritik dan saran media.
Kumpulan media ini juga dimaksudkan sebagai wadah bertukar pikiran mengenai pemantauan pemilu di daerah.
“Pendapat teman-teman media penting bagi Bawaslu,” pungkas Lolly.