Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Nitis Hawaroh
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kelompok kerja hilir yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto akan fokus pada 36 produk.
“36 barang karena banyak yang berasal dari industri, antara lain pertanian dan farmasi,” kata Airlangga di Hotel Mulia, Rabu (12/4/2024).
Airlangga mengatakan, pemerintah telah memperkuat gugus tugas hilir yang diketuai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Dia berharap aturan mengenai tugas tersebut bisa terbit pada bulan ini.
Kita harapkan aturannya bisa diselesaikan Desember mendatang. Kita lihat dari penerimaan devisa dari ekspor selama tiga bulan kita bisa mendapat kurang lebih 14 triliun dari Iran,” ujarnya. dikatakan. .
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengaku ditunjuk sebagai Ketua Kelompok Kerja (Satgas) Hilir yang dibentuk Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kemarin dalam rapat, Presiden memutuskan untuk membentuk gugus tugas dan kebetulan yang ditunjuk sebagai ketua gugus tugas adalah Menteri ESDM,” kata Bahlil saat Indonesia Mining Summit 2024, Rabu (4 /12)/2024).
Menurutnya, pelatihan tenaga kerja di hilir harus mendorong terciptanya nilai tambah, pertumbuhan ekonomi, dan lapangan kerja yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peraturan untuk mendorong iklim investasi yang baik.
“Dalam kelompok kerja ini kita akan buat sefleksibel mungkin dan tidak melanggar aturan, sehingga kita bisa merespon berbagai keinginan dunia usaha,” tegas Bhalil.
Bahlil mengatakan, Satgas Hilir akan terdiri dari kementerian teknis seperti Kementerian Investasi dan Hilir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Kehutanan.
“Semua akan bergerak cepat melakukan tugasnya. Karena kalau dikerjakan sendiri, izin dan sebagainya akan memakan waktu lama. Dan presiden ingin cepat terlaksana. Makanya kita buat kerja kelompok,” Bahlil menjelaskan.
Bahlil mengatakan, pembentukan gugus tugas hilir akan dituangkan dalam Keputusan Presiden (Kepres) yang saat ini sedang dikembangkan.
“Kemarin rapat dengan Pak Presiden Prabowo sudah diputuskan dan dilanjutkan dengan Perpres. Perpresnya sekarang sedang dalam proses. Kita tunggu arahan teknis dari Pak Presiden Prabowo,” jelasnya.