geosurvey.co.id – PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telcom akhirnya sepakat untuk melakukan merger.
Penggabungan perusahaan telekomunikasi ini disebut memiliki nilai pra-merger sebesar Rp 104 triliun.
Penggabungan tersebut akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT.
Penggabungan tersebut akan mempertemukan dua entitas yang saling melengkapi yang melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial dan keahlian untuk mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas akses terhadap layanan dan mendorong inovasi bagi konsumen, menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
Tanggal efektif penggabungan ketiga perusahaan ini diperkirakan pada 15 April 2025. Penggabungan tersebut akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Selanjutnya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategis perusahaan.
Setelah transaksi selesai, kepemilikan ekuitas akan membuat Axiata menerima hingga $475 juta. Setelah transaksi selesai, Axiata akan mendapat Rp 6,373 triliun, meningkat Rp 1,194 triliun di akhir tahun pertama.
CEO Axita Group Viviek Sod mengatakan merger ini akan memungkinkan Axita memenuhi kebutuhan infrastruktur unik Indonesia sebagai negara kepulauan.
Sinergi yang tercipta dari merger ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan sebagian akan dimanfaatkan untuk menangkap peluang pertumbuhan di masa depan, ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (12/11/2024).
Penggabungan ini diperkirakan akan menghasilkan gabungan biaya sebelum pajak sebesar $300-400 juta setelah selesainya integrasi jaringan strategis dan proses optimalisasi sumber daya.
Dengan total 94,51 juta pelanggan seluler dan pangsa pasar 27 persen, XLSmart menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp45,4 triliun dan EBITDA lebih dari 22,4 triliun.
Frankie Osman Wijaja, Presiden Sinar Mas Telecommunications and Technology, mengatakan merger merupakan upaya penting Sinar Mas untuk memberikan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan karyawan, serta mendukung upaya digitalisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Diane Siswarini, Presiden dan CEO XL Axiata, dengan menggabungkan sumber daya, pengetahuan, dan pasar, kita akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.
“Penggabungan ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia, tetapi juga komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital, memperluas akses terhadap layanan telekomunikasi yang andal, dan menciptakan masyarakat digital yang inklusif. Kami percaya pada visi bersama dan kerja sama kami, untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham kami, untuk memenuhi ekspektasi perkembangan teknologi Indonesia.” Kami dapat mendukung dan menciptakan standar baru bagi industri telekomunikasi. Dian mengatakan rincian utama merger tersebut adalah XL Axiata akan menjadi satu kesatuan, sedangkan XLSmart Berhad (“Axiata”) dan Sinar Mas masing-masing akan memiliki 34,8 persen saham XLSmart dalam arahan dan pengambilan keputusan strategis. Di akhir transaksi, mereka mendapat pengaruh yang sama atas kepemilikan saham Axiata. Senilai 475 juta dolar, Axiata akan menerima 400 juta dolar pada akhir tahun pertama. Dalam kondisi tertentu, XLSmart akan menggunakan jaringan, keahlian dan sumber daya pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.