Laporan wartawan geosurvey.co.id Danang Triatmo
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan wakilnya Sulaiman Umar menggelar pertemuan untuk mengecek kesiapan wisata alam menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Rapat ini digelar untuk mengecek kesiapan 57 taman nasional dan 134 taman wisata alam demi kenyamanan wisatawan yang ingin menghabiskan liburannya dengan mengunjungi dan menikmati alam.
Pasalnya, menurut statistik, jumlah pengunjung taman nasional pada tahun 2023 mencapai 3,2 juta orang, dan taman wisata alam mencapai 2,8 juta orang.
Raja Antony meminta jajarannya mengutamakan keselamatan dan keamanan pengunjung, mengingat kemungkinan bencana alam yang mungkin terjadi. Perlu juga dilakukan koordinasi secara intensif dengan instansi atau lembaga terkait.
Soal keamanan, jangan kompromikan keamanan yaitu banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya. Koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait seperti Kepolisian, BMKG, Pusat Vulkanologi, mohon dibicarakan dengan kami, kata Raja Antoni dalam keterangannya, Selasa. (24 Desember 2024).
Selain itu, Menteri Kehutanan meminta rekan-rekannya menyimak dan mengantisipasi kemungkinan persilangan spesies di tempat wisata alam yang diminati masyarakat.
“Jangan sampai antrean yang berliku menghambat kenyamanan masyarakat yang melakukan perjalanan. Kebersihan juga perlu dijaga. “Harus tersedia tempat sampah dan petugas kebersihan yang cukup,” ujarnya.
Sementara itu, Prabu Antoni menjelaskan pertemuan ini merupakan tindak lanjut perintah Presiden Prabow Subianto melalui Sekretariat Kabinet (Setkab) untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama Natal.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Satyawan Pudyatmoko juga telah intensif berkoordinasi dengan pejabat di seluruh Indonesia sejak bulan lalu untuk menyambut libur Natal.
Raja Antony kemudian memperingatkan jajarannya untuk tidak membuka paksa objek wisata alam atau taman nasional jika dapat menimbulkan bahaya.
Sekali lagi, jangan korbankan keselamatan atau nyawa orang. Kalau tidak bisa dibuka, jangan dibuka, kata Menteri Kehutanan.