geosurvey.co.id – Ibu George Sugama Haleem, Linda Pantjawati, tak terima putranya dicap orang jahat menyusul kasus penganiayaan terhadap pekerja toko roti miliknya, Dwi Ayu Darmawati (19).
Ia menegaskan, George bukanlah orang jahat seperti yang disangka masyarakat.
Karena itu, Linda meminta masyarakat tidak menghakimi putranya.
Linda pun menyebut tuduhan terhadap George adalah fitnah.
“George bukan orang jahat, jadi jangan anggap dia anak nakal.”
Sabtu (20/12/2024) Dikutip di YouTube Cumi-Cumi “Siapa yang memfitnah lebih buruk,” ujarnya.
Apalagi, Linda mengaku baik George maupun keluarganya tidak pernah berniat menganiaya Ayu.
Namun, ia memahami publik menjadi emosional setelah melihat video George nakal dengan Aayush yang beredar di media sosial.
“Baik saya, anak-anak, dan keluarga saya tidak punya niat untuk menganiaya staf.”
“Pihak-pihak yang melihat video tersebut (penganiayaan) mungkin sudah terharu emosinya,” jelasnya.
Namun, sekali lagi Linda mengatakan, apa yang terlihat di video bukanlah apa yang terlihat di kehidupan nyata.
Tapi video ini kalau saya selidiki kejadian sebenarnya, tidak sama dengan apa yang dikatakan di luar, lanjut Linda. Keluarga George akan melaporkan netizen yang memberikan komentar buruk
Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga George Sugama Halim, Michael Pardede menegaskan, pihaknya akan menyampaikan laporan terkait komentar negatif netizen terhadap keluarga George dan Linda’s Bakery di Kakung, Jakarta Timur.
Michael memperingatkan masyarakat untuk menggunakan kebijaksanaan jika ingin bersuara.
“Kami akan membuat laporan. Mohon pihak luar siap menangani laporan kami,” kata Michael.
“Intinya tolong gunakan kebijaksanaanmu,” tegas Michael.
Michael mengatakan pihak toko roti dan keluarga George tidak ada kaitannya dengan kasus penganiayaan yang melibatkan Dwi Ayu Darmavati (19).
Karena itu, dia meminta masyarakat fokus pada kasus pidana yang melibatkan George.
Daripada mengomentari toko roti dan keluarga George.
“Ini para pebisnis, jangan kemana-mana. George (sedang) menjalani hukumannya,” kata Michael.
“UU ITE itu bukan main-main. Stop pakai jari, berpikirlah logis, jangan merugikan toko ini atau keluarga ini,” tegas Michael.
Michael pun mewanti-wanti masyarakat untuk berhenti memberikan komentar negatif.
Pasalnya, ia memastikan mencari tahu sejumlah netizen yang melontarkan komentar teroris atau negatif terhadap pihak toko roti dan keluarga George.
“Tekan jarimu, ketik, ketik, ketik. Rugi (bagi pelanggan kami), kamu orang tua lho.”
“Tolong hargai gan! Jangan anggap enteng. Semua nomor bapak akan dilacak,” tutupnya. George menjalani evaluasi psikiatris
Sementara itu, George Sugama Halim telah diperiksa kejiwaannya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (20/12/2024).
Kepala Yandokpol RS Polri Kramat Jati Kombes Heri Wijatmoko mengungkapkan, pemeriksaan dilakukan atas permintaan petugas Polres Jakarta Timur.
Heary mengungkapkan bahwa George telah diperiksa oleh tim psikiater.
“Ada permintaan autopsi (pemeriksaan psikis). Ini hari pertama (penyidikan),” kata Heri, Jumat, seperti dilansir TribunJakarta.com.
“(Penelitian) dilakukan oleh tim psikiater,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur Nicholas Arya Lilipali mengatakan, pihaknya belum menerima bukti medis mengenai kesehatan mental George.
Memang sebelumnya pihak keluarga menyebut George ingin berobat kejiwaan lain saat ditahan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).
Karena itu, kata Nicholas, tersangka penyiksaan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
“Sejauh ini hanya dibicarakan oleh pihak keluarga atau pengacara seperti yang diberitakan di media,” kata Nicholas, Jumat.
Sebelumnya, manajemen Lindes Bakery juga sempat menyatakan keprihatinannya terhadap kesehatan mental George.
Dalam keterangan publik yang diunggah di media sosial, Lindes menyebut George memiliki IQ dan EQ yang rendah.
Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Dharmavati terjadi pada 17 Oktober 2024.
Saat itu, Ayu yang bekerja di toko roti milik orang tua George diminta pelaku untuk mengantarkan makanan pesanan ke kamar pribadi pelaku.
Namun Ayu menolak permintaan tersebut karena itu bukan urusannya.
Akibatnya, George melempar barang-barang ke Ayu, antara lain mesin EDC, pemotong kue, dan patung.
Ayu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena kejadian tersebut.
Dia juga menderita stroke yang menyebabkan insomnia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari Ini, George Sugama Halim Mulai Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jat.
(geosurvey.co.id/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)