geosurvey.co.id, JAKARTA – Dukungan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap perekonomian rakyat perlahan menunjukkan secercah harapan.
Program Pangan Gizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Prabowo dan selalu disebut sebagai pusat koperasi terbukti demikian.
Hal itu terungkap saat Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Kabinet Merah Putih Juliantono Ferry menerima kunjungan audiensi Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari Frans Meroga Panggabean, Kamis (31/10/2024). ). ) pada Kantor Koperasi Kementerian Tenaga Kerja.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh pengurus, pengawas dan pengurus KSP Nasari serta pimpinan Nasari Group.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Koperasi banyak menerima masukan dan pertukaran dengan Ketua KSP Nasari, khususnya terkait integrasi dengan program gizi nasional sebagai upaya menurunkan stunting dan menyiapkan generasi sehat Indonesia Emas. .
Wakil Menteri Koperasi Ferry mengatakan, arahan Presiden Prabowo Subianto sangat jelas bahwa koperasi harus berperan sentral dalam program Pangan Gizi Gratis (MBG).
“Peran koperasi pasti akan sangat penting dalam program MBG ini. Koperasi akan menjadi wadah bagi para petani dan peternak untuk menyediakan pasokan pangan. “Koperasi juga dapat menjadi penyelenggara dapur umum yang menangani makanan untuk siswa sekolah dengan memberdayakan perempuan setempat menjadi juru masak bahkan masyarakat setempat dapat berdaya dalam proses logistik dan distribusinya,” jelas Juliantono Ferry.
Selain itu, Ferry menantang Grup Nasari untuk membuat Pilot Project Dapur Umum Bebas Hewan (MBG) yang siap beroperasi mulai Januari 2025.
Ketidakstabilan infrastruktur yang siap, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM), dan pasokan bahan baku menjadi tantangan yang harus dipersiapkan sesegera mungkin.
“Kelompok Nasari dapat membangun utilitas dan infrastruktur berupa dapur umum MBG. Tujuannya agar dapur umum siap dioperasikan minimal 5 MBG dan selanjutnya disarankan menyiapkan yang lain. Dapur umum 100 MBG,” jawab Ferry.
Tantangan Wakil Menteri Koperasi ini dijawab sebagai peluang dan angin segar bagi para pelaku Koperasi Indonesia khususnya Nasari Group.
Saat ini Nasari Group terdiri dari 1 Koperasi Sekunder yaitu Nasari Sentra UMKM (skd) yang didirikan bersama 3 (tiga) Koperasi Primer yaitu KSP Nasari, KSPPS Nasari Mandiri Syariah dan Koperasi Pelayanan Konsumen Nasari Artha.
Menjawab tantangan tersebut, Ketua KSP Nasari Frans Meroga mengatakan pentingnya kesehatan dan pendidikan generasi muda merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan negara.
“Jika kita tidak memperhatikan gizi dan pendidikan anak saat ini, maka akan terjadi generasi lemah melawan generasi lemah di masa depan,” kata Frans Meroga.
Frans meyakini program MBG ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan melibatkan ibu-ibu dalam proses memasak dan menyiapkan makanan, lapangan kerja baru pasti akan tercipta. Kemudian dengan memberdayakan rantai pasok/bahan baku dari petani dan peternak serta sentra usaha lainnya serta logistik untuk distribusi ke sekolah-sekolah, otomatis akan menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Secara keseluruhan, proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari wilayah dengan tingkat penindasan yang tinggi sebagai prioritas. Area prioritas ini akan segera menggenjot penyiapan infrastruktur dapur umum MBG, ketersediaan sumber daya manusia, dan rantai pasok/supply chain/ bahan baku dan logistik distribusi dalam pelaksanaannya,” jelas Frans yang juga Ketua Koperasi Indonesia (AMKI).
“Kami sangat senang menerima tantangan dari Bapak Wakil Menteri Koperasi dan tentunya kami siap mendukung penuh program MBG ini dengan segera menyiapkan segala kebutuhan untuk membangun Dapur Umum MBG sebagai Pilot Project di 5 lokasi yang sudah siap. untuk beroperasi. Januari 2025 lalu 100 tempat lagi,” pungkas Frans.