Reporter Tribunenews.com Andrapta Pramudhyaj melaporkan
geosurvey.co.id, Jakarta – Menteri Investasi dan Penanaman Modal / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bapak Roslan Roslani meyakini kenaikan upah minimum nasional menjadi 6,5 persen pada tahun 2025 tidak akan menghambat arus investasi masuk ke Indonesia.
Rosen mengatakan, ia sudah sering menjelaskan kepada investor dalam dan luar negeri bahwa Indonesia bukanlah negara yang upahnya murah lagi.
“Saya sering bilang kalau ngobrol dengan pengusaha maupun investor dalam dan luar negeri, ini soal produktivitas. Benar, aturannya bukan upah minimum yang lebih rendah.” Kantor Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024) malam.
Pak Rosen menekankan bahwa kenaikan upah harus sepadan dengan peningkatan produktivitas.
Dikatakannya, pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh dua orang, bisa juga dilakukan oleh satu orang, yang menunjukkan adanya peningkatan produksi.
“Jadi kuncinya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas dengan pertumbuhan upah yang berkelanjutan,” kata Rosen.
Ia juga menegaskan, kenaikan upah minimum nasional pada tahun depan tidak akan mempengaruhi minat berinvestasi kecuali produktivitas pekerja meningkat.
Rosen berpendapat, persiapan untuk meningkatkan produktivitas karyawan tidak harus sulit.
Misalnya saja di sektor manufaktur yang biasanya membutuhkan waktu dua tahun bagi perusahaan untuk membangun pabrik. Dalam kurun waktu tersebut, negara dapat mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Dalam dua tahun kami akan mempersiapkan sumber daya manusia kami untuk memenuhi harapan mereka, sehingga gaji kami tidak hanya setara dengan standar Indonesia, tetapi juga setara dengan standar internasional.”
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan upah minimum provinsi (UMP) rata-rata 6,5% pada tahun 2025 di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kenaikan UMP 2025 diumumkan Presiden setelah sebelumnya melakukan rapat internal dengan beberapa kabinet Merah Putih terkait permasalahan tersebut.
“Kami hanya rapat terbatas untuk membahas banyak hal, tapi yang utama adalah membahas masalah upah minimum 2025,” kata Prabowo, Jumat (29/11/2024).
Prabowo mengatakan, pertumbuhan UMP 2025 dipatok sebesar 6,5 persen.
Menurut Prabowo, jumlah tersebut diambil setelah mempertimbangkan usulan Menteri Ketenagakerjaan Yasirli dan perwakilan buruh.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yasirli sempat mengusulkan kenaikan UMP menjadi 6 persen pada tahun 2025.
“Menteri ESDM mengusulkan kenaikan upah minimum sebesar 6 persen,” kata Prabowo. Namun, setelah diskusi dan pertemuan dengan para pemimpin buruh, kami memutuskan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025.
Prabowo mengatakan, besaran upah minimum pada sektor tersebut akan ditentukan oleh komisi gaji.
Ketentuan lebih rinci mengenai upah minimum akan diatur oleh Menteri Energi, katanya.
Prabowo mengatakan upah minimum merupakan jaring pengaman sosial yang sangat penting bagi pekerja yang bekerja kurang dari 12 bulan, dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup yang layak.
Untuk itu tujuan penetapan upah minimum adalah untuk meningkatkan daya beli angkatan kerja dengan tetap memperhatikan persaingan usaha, tutupnya.