geosurvey.co.id, JAKARTA – Dukungan sektor industri terus meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pelatihan vokasi dan pendidikan tinggi.
Interflour Indonesia merupakan perusahaan kuliner yang bermitra dengan 10 universitas untuk mendukung sektor kuliner dan pariwisata.
“Tahun ini kami fokus menjalin kerja sama dengan 10 kampus di Jabodetabek. Kerja sama yang sudah terjalin hingga November antara lain Pondok Cabe, Tangsel, Universitas Bina Nusantara Bekasi, dan Universitas Atmajaya BSD.”
“Pada saat yang sama, kami juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di luar Jabodetabek, antara lain Politeknik Pariwisata Negeri Makassar dan Universitas Ciputra Makassar,” kata Manajer Pemasaran Interflour Indonesia Dewi Ayu Putri, Politeknik Sahid Pondok Cabe. ungkapnya di sela-sela acara penandatanganan kerjasama Tangerang dan Interflour. Selasa (26.11.2024).
Selain kampus perguruan tinggi, SMK Sahid bermitra dengan perusahaan dan SMK Solo yang besar di bidang kuliner.
“Di bidang kuliner, kita perlu berkolaborasi dengan institusi akademis untuk saling berkoordinasi, institusi akademis yang bergerak di dunia kuliner, kuliner, dan pariwisata,” ujarnya.
Kerjasama dengan Politeknik Sahid merupakan kerjasama yang baru saja dilaksanakan.
Kerja sama ini meliputi perkuliahan dengan mendatangkan dosen tamu dari perusahaan untuk berbagi diskusi dengan mahasiswa mengenai proses pengolahan tepung terigu menjadi tepung.
Kuliah ini akan fokus pada pentingnya praktik ramah lingkungan dalam industri makanan serta isu keberlanjutan yang relevan bagi masyarakat.
Dalam kegiatan kuliah umum ini dibagikan cara pembuatan tepung terigu menjadi berbagai olahan makanan seperti roti dan kue.
“Acara hari ini diisi dengan diskusi yang kami lakukan bersama para mahasiswa. Kami mendukung Politeknik Sahid dalam bentuk bahan baku, demo pembuatan kue dan lainnya,” kata Dewi.
Kegiatan serupa pernah dilakukan perusahaan sebelumnya dan mendapat sambutan baik di Kampus Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Atmajaya BSD.
Kami mengetahui bahwa Universitas Atmajaya BSD memiliki jurusan kuliner. “Rata-rata sekolah yang kami dekati bersedia bekerja sama,” kata Dewi.
Ia menambahkan, kerja sama perusahaannya dengan perguruan tinggi juga mencakup magang di pabrik.
Di industri tepung, Interflour mengelola pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Cilegon dan Makassar selain fasilitas manufakturnya.
Perusahaan saat ini menguasai pasar tepung terigu di Indonesia bagian timur dan telah beroperasi di pasar Indonesia bagian barat selama 10 tahun terakhir sejak pabrik Cilegon dimulai.
Untuk kebutuhan gandum mentahnya Interflour diimpor dari Australia dan Kanada.
Direktur Politeknik Sahid Dr. Derinta Entas berharap kerjasama seperti ini dapat terus berlanjut. Ia mengatakan perlunya mendorong kolaborasi dengan industri karena mahasiswa mempunyai hubungan erat dengan industri.
“Kami berharap kerjasama ini dapat membantu mahasiswa berinovasi dengan membuat kreasi makanan ringan dari tepung terigu,” ujarnya.