geosurvey.co.id - ,,, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakinkan pada Selasa (15) bahwa Tel Aviv tidak akan menyerang pabrik Iran /10.2024).
Harga minyak naik setelah Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa dia tidak akan menyerang minyak atau fasilitas nuklir Iran lainnya.
Serangan Iran terhadap Israel bulan ini membuat harga minyak mentah melonjak di tengah kekhawatiran hal itu akan memicu lebih banyak serangan balasan yang akan menghabiskan pasokan minyak.
Matt Britzman, analis ekuitas di perusahaan jasa keuangan Hargreaves Lansdown, mengatakan laporan konfirmasi Netanyahu telah meredakan beberapa kekhawatiran mengenai pasokan minyak.
“Dengan runtuhnya geopolitik, harga-harga sekali lagi didorong oleh gambaran volatilitas suku bunga,” kata VOA. permintaan Tiongkok
Harga minyak juga turun di tengah kekhawatiran mengenai permintaan di Tiongkok setelah Beijing gagal mengumumkan stimulus lebih lanjut pada akhir pekan.
Menurut Bestprofit Futures News, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari lima persen, sempat jatuh di bawah $70 per barel tetapi pulih ke $70,58.
Harga kontrak berjangka Brent North Sea turun 4,1 persen.
Kekhawatiran bahwa Tiongkok, eksportir minyak terbesar di dunia, tidak akan mampu pulih dari perekonomiannya yang terpuruk menambah tekanan terhadap penurunan ini.
Investor kecewa dengan kurangnya rincian dari Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo’an mengenai sejauh mana langkah-langkah stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian terbesar kedua di dunia.
“Tiongkok membutuhkan dukungan fiskal di mana pun karena permintaan domestik lemah dan perekonomian menghadapi tekanan deflasi serta melemahnya permintaan global,” kata Rodrigo Catril, analis senior di National Australia Bank. Tentara Merah Libya
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasar minyak global tetap “dapat diandalkan” mengingat dampak blokade minyak Libya yang membaik, melemahnya permintaan dan pemasok yang lebih kecil akibat badai di kawasan Teluk AS.
Reuters melaporkan bahwa blok minyak sering digunakan sebagai alat politik dalam kekacauan yang terjadi setelah berakhirnya 42 tahun kekuasaan Gaddafi.
Namun, meskipun blok-blok lokal yang kecil kadang-kadang dapat diselesaikan dalam waktu beberapa hari, blok-blok yang lebih besar yang mempunyai perselisihan politik atau militer kadang-kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Blokade terbesar, ketika Haftar menghentikan semua operasinya selama delapan bulan pada tahun 2020, baru diputuskan secara umum ketika serangannya terhadap Tripoli gagal.
(geosurvey.co.id, Andari Wulan Nugrahani)