Laporan reporter geosurvey.co.id, Ismoyo
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kenaikan harga minyak goreng, khususnya Minyakita, terpantau.
Berdasarkan analisa Tribunnews di Pasar Ciputat, Tangsel, harga 1 liter Minyakita dikabarkan Rp 17.000.
Harga jual tertinggi (HET) yang ditetapkan adalah Rp 15.700 per liter.
Pertama, Tribunnews menyambangi salah satu warung makan utama di kawasan tersebut. Namun stok Minyakita rupanya sudah habis.
Hal ini disebabkan besarnya animo masyarakat terhadap Minyakita. Alasannya, harga Minyakita relatif lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan lainnya yang dibanderol Rp 20.000 per liter.
“Kami kemarin kehabisan minyak di sini. Banyak yang beli karena harganya murah,” kata Selasa (12/11/2024) seorang pedagang di toko sembako di kawasan Pasar Ciputat, Rida.
Namun di dekat toko pertama yang dikunjungi, ada toko sembako lain yang masih memiliki stok Minyakita. Harga Minyakita dijual Rp 17.000 per liter.
Dealer mengungkapkan, harga Minyakita sudah lama dipatok Rp 17.000. Bahkan lebih dari dua minggu lalu.
Ia mengungkapkan, harga Minyakita di minimarket lain di Pasar Ciputat juga sama harganya.
Oilita tersedia, masih melimpah. Harganya Rp 17.000 per buah, kata penjaga toko Lena.
“(Soal harga) Rp 17.000 itu lama sekali. Sudah seminggu lebih harga ini,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, harga minyak goreng Minyakita naik di atas harga jual tertinggi (HET) yakni Rp 15.700. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, rata-rata harga minyak dalam negeri pada minggu pertama November 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,59%.
Pada periode tersebut, tercatat pada 1 hingga 8 November, harga Minyakita naik dari Rp 16.900 menjadi Rp 17.000 per liter.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyambut baik kenaikan tersebut.
Menurut dia, harga Minyakita akan naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 karena meningkatnya permintaan.
Meski permintaan meningkat, Budi memastikan stoknya dalam kondisi baik.
“(Harga naik, Catatan Redaksi) mungkin karena permintaannya meningkat, tapi pasokannya tetap aman,” ujarnya saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2024).
Jelang Natal 2024/2025, dia meyakinkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga bahan pokok tetap stabil. Contohnya adalah Satgas Pangan, pemerintah daerah, organisasi terkait, dan retailer.
Harga juga stabil, hampir stabil, tapi kita tidak tinggal diam. Kita lanjutkan dengan daerah, Pusat Pelayanan Pangan, pemerintah daerah, asosiasi pemerintah dan penerbit, untuk menghemat stok,” kata Budi. .