Wartawan geosurvey.co.id Fahdi Fahlavi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kmendikbudristek) mendorong keterhubungan dan kecocokan antara pendidikan vokasi dan dunia industri.
Linkage and match antara pendidikan vokasi dan industri dinilai sebagai salah satu alternatif solusi pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja.
Job Fair atau Pameran Kerja merupakan kesempatan bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memasuki dunia industri.
Pada akhir bulan September 2024, SMK Negeri 2 Patusankar menyelenggarakan job fair yang diikuti oleh lebih dari 23 perusahaan dari berbagai sektor industri seperti industri teknologi, industri pertanian, industri kuliner dan lembaga pelatihan keterampilan (LPK).
“Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada kelas
Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar mahasiswa menghadapi wawancara kerja, penyusunan CV yang menarik dan etika dalam lingkungan kerja.
Dalam program Center of Excellence (PK), SMKN 2 Padushankar merupakan SMK Layak PK yang bekerjasama dengan PT Adikuna Samsatha Harsa (ASH) sebagai mitra industri.
Buddhi mengatakan, bursa kerja ini merupakan salah satu bentuk komitmen sekolah dalam menghubungkan lulusan SMK dengan dunia industri.
“Lulusan Vokasi bisa langsung terjun ke dunia kerja profesional setelah lulus.
Dikatakannya, bursa kerja tersebut merupakan salah satu proyek Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Tirgen Vokasi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbudristek.
Masing-masing organisasi membuka booth di area lapangan untuk berinteraksi dengan para mahasiswa.
Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor seperti otomotif, teknologi informasi, dan agribisnis.