geosurvey.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memanfaatkan jaringan televisi digital di Indonesia untuk menyebarkan informasi bencana melalui Early Warning System (EWS).
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi mengatakan Sistem Peringatan Dini Bencana (EWS) yang memanfaatkan jangkauan layanan televisi digital dapat menjangkau sekitar 76 persen penduduk Indonesia.
Sistem ini menyediakan informasi langsung dari Badan Deteksi Dini Bencana dan ditampilkan di layar televisi digital, mengganggu siaran yang ditonton masyarakat.
“Pendistribusian peringatan dini bencana melalui EWS dapat menjangkau sekitar 76% penduduk Indonesia sekaligus,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ary Setiadi saat Menteri Budi Ary meluncurkan Sistem Informasi Pencegahan Bencana (DPIS) dan Peringatan Dini. System (EWS) Televisi Digital Bali Senin 23 September 2024.
Dengan luas wilayah 5.180.053 km2 yang meliputi daratan dan lautan serta 17.508 pulau besar dan kecil, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan bencana. Hal ini disebabkan karena letak Indonesia yang berada di ring of fire, yang belakangan juga terjadi masalah megatura, seperti yang dianalisis BMKG.
“Masyarakat sangat membutuhkan EWS karena masyarakat Indonesia hidup di zona kebakaran. Dengan teknologi Jepang yang masyarakatnya hidup dengan bencana, sistem ini sangat bisa diandalkan untuk memprediksi akibat bencana,” kata Menteri Budi Ary.
Pemerintah, lanjut Menkominfo, telah bekerjasama dengan Pemerintah Jepang yang diwakili oleh JICA untuk bantuan/hibah Sistem Informasi Pencegahan Bencana (DPIS) senilai 1,49 miliar yen Jepang (Rp 157,6 miliar).
Kerja sama dengan pemerintah Jepang ini menyusul nota kesepahaman antara Menlu Jepang dan Menlu RI. Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menindaklanjuti dengan JICA dan TIM.
Sistem EWS TV Digital dan DPIS telah diselesaikan dan diuji beberapa kali bersama penyelenggara MUX TV dan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait. Sedangkan untuk sistem EWS juga disosialisasikan melalui siaran televisi pada tanggal 21 hingga 31 Agustus 2024 bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta seluruh penyelenggara MUX TV Digital.
Kemkominfo juga memberikan penghargaan kepada direksi dan tim teknis seluruh operator TV multipleks (TVRI, MNC Group, SCM Group, Viva Group, Trans Corp, Metro TV, RTV dan Nusantara TV), termasuk Asosiasi/Vendor Peralatan TV dan STB. . memfasilitasi ketersediaan EWS TV ini, mulai dari persiapan, pembahasan teknis, simulasi, hingga pengujian di beberapa lokasi.
Berkat kerja keras dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak yang terlibat, sistem DPIS dan sistem TV digital EWS dapat diselesaikan dengan lancar setelah melalui serangkaian proses administrasi, proses regulasi, pelaksanaan simulasi atau uji coba dan kegiatan pelatihan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengapresiasi seluruh Kementerian/Otoritas/Pemerintah Daerah yang telah bekerjasama melalui Sistem Informasi Kebencanaan Kominfo yaitu BMKG, KLHK, PVMB-ESDM, BNPB dan BPBD DKI Jakarta. Rencananya Kementerian Komunikasi dan Informatika akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga informasi bencana lainnya.
“Terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari semua pihak. “Kami berharap sistem peringatan dini melalui televisi digital dapat memberikan manfaat yang besar dalam menyebarkan informasi mengenai bencana,” kata Menteri Budi Ary.