Tribune News.com – Militer Suriah yang bersekutu dengan Rusia melancarkan serangan balas dendam ke markas militan Haight Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya menyerbu kota Aleppo.
Pemimpin HTS Abu Muhammad al-Julani, yang kepalanya bernilai $9,8 juta, dilaporkan tewas dalam serangan udara di Idlib pada Minggu (1/12/2024) dini hari.
Sebuah tempat yang dikenal sebagai kantor keamanan HTS kini memiliki garis keamanan yang kuat di sekitar markas yang rusak.
Menurut sumber swasta di Idlib, pendekatan terhadap anggota HTS dan warga sipil dilarang.
“Serangan udara yang dilakukan oleh jet Rusia-Suriah menargetkan jalur pasokan Front al-Nusra (nama lain kelompok HTS) di dataran al-Ghab di pedesaan Hama di Suriah tengah,” surat kabar Al Watan melaporkan hari ini.
Sebelumnya, surat kabar tersebut menerbitkan adegan bala bantuan dari tentara Suriah yang maju ke garis depan di daerah pedesaan Hama.
Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah menyatakan berhasil mencegah serangan HTS.
Pasukan Rusia yang bersekutu dengan pemerintah Suriah melancarkan serangan udara pertama di Aleppo sejak tahun 2016 terhadap HTS dan kelompok pemberontak lainnya.
Sebelumnya, HTS dan kelompok pemberontak dukungan Turki lainnya menyerang desa-desa di sebelah barat kota Aleppo pada Rabu (27/11/2024).
Serangan semakin gencar hingga HTS mengumumkan memasuki Aleppo pada Jumat (29/11/2024) malam.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan setidaknya 327 pejuang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 44 warga sipil, seperti dilansir Tasnim. perang saudara Suriah
Perang Saudara Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan demonstrasi yang menyerukan diakhirinya kekuasaan keluarga Bashar al-Assad selama beberapa dekade.
Kekerasan meningkat ketika kelompok pemberontak menyerang tentara Suriah dan melakukan serangan dunia maya.
Pada tahun 2015, Rusia dan Iran meningkatkan intervensi militer terhadap kelompok pemberontak moderat di Suriah.
Dengan bantuan tersebut, Bashar al-Assad berhasil merebut kembali wilayah yang berada di bawah kendali pemberontak.
Serangan terus berlanjut dengan intensitas yang tidak menentu hingga HTS melancarkan serangan mendadak pada Rabu lalu.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)