Laporan reporter geosurvey.co.id Richard Susilo dari Jepang
geosurvey.co.id, TOKYO – Penampilan tari Indonesia di festival Katsushika Matsuri atau Katsushika kemarin mengejutkan warga sekitar.
Bahkan, ada sebagian warga Jepang yang ingin agar Indonesia selalu hadir di festival tersebut.
“Saya sangat senang dengan penampilan Indonesia di Katsushika Matsuri.
“Dipastikan bisa menari bersama penari Indonesia dan kita semua,” kata Fukushima, warga Tokyo, kepada geosurvey.co.id.
Kebahagiaannya pun menuntut Indonesia untuk terus tampil setiap tahunnya di ajang Katsushika Matsuri.
“Ayo, ayo, datanglah setiap tahun ke matsuri ini, oke?” Fukushima kembali menyusul dengan wajah gembira setelah berdansa dengan pengunjung lainnya.
Penari Indonesia yang berjumlah sekitar 10 orang ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Wonderful Indonesia dan Tari Maumere.
Di penghujung tarian, para penari Indonesia mengajak para pengunjung untuk menari bersama, bahkan mengulang dua kali lagu asal Nusa Tenggara Timur yang sangat menggugah penonton untuk ikut menari sambil menggerakkan kaki dan tangan.
“Saya sangat bersyukur bisa menampilkan budaya Indonesia di kawasan Katsushika, saya senang karena antusias penonton untuk mengikuti tari Maumere,” ujar direktur rombongan tari Maumere Yulia Rosa yang juga merupakan Ketua-sit.Perhimpunan Perempuan Indonesia di Jepang.
Jadi penonton tidak hanya menonton saja, katanya, tapi juga merasakan tari Indonesia itu sendiri yang akan menjadi pengalaman dan kenangan bagi mereka.
Nelfa Wahap, direktur grup tari Bestari Nusantara di Tokyo, mengungkapkan hal serupa.
“Festival Perdagangan Internasional Katsushika merupakan kesempatan bagi kami rombongan tari Bestari Nusantara Tokyo untuk menampilkan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di Jepang, khususnya bagi warga Katsushika Tokyo,” kata Nelfa.
Tarian indah yang dibawakan oleh suku Indian ini merupakan perpaduan lagu dan gerak tari tradisional serta pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kostum daerah yang kami promosikan kali ini berasal dari Riau, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua. “
Salah satu misi kami adalah memperkenalkan daerah lain selain Bali kepada Jepang, “Karena masyarakat Jepang pada umumnya hanya mengenal Bali sebagai tempat wisata di Indonesia, padahal masih banyak daerah lain di Indonesia yang masih asri dan asri untuk dikunjungi. Terima kasih Pemerintah Daerah Katsushika-ku atas “Kami berharap keberagaman dan keunikan budaya Indonesia semakin dikenal di Jepang dan dunia.”
Kesuksesan penampilan dan keikutsertaan Indonesia dalam matsuri (festival pertukaran budaya internasional) tidak hanya melalui tarian saja, namun juga dalam penampilan berbagai kerajinan tangan Indonesia termasuk fashion hijab muslim dan lain sebagainya.
“Untuk brand hijab saya sendiri, Mth Hijab by Muthoharoh, ini pengalaman pertama saya, dan pertama kali saya mengikuti acara showcase seperti ini. Responnya luar biasa! Selama ini kami hanya menjual produk hijab brand kami melalui media sosial. media, “.seperti Instagram dan Facebook,” kata M. Muthoharoh sang pemilik.
Menurutnya, selama ini pasarnya hanya untuk sesama WNI.
Namun saya pribadi tidak menyangka kemarin mendapat respon luar biasa dari beberapa warga Jepang yang juga hadir di acara Katsushika Matsuri. Ternyata banyak dari mereka yang menyukai desain motif hijab tersebut, kata e.
Harapan kedepannya, “brand Mth Hijab dapat berkembang pesat tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Jepang. Produk UMKM Indonesia akan semakin dikenal, dicintai dan digunakan di berbagai negara.”
Sementara itu, para pengusaha UKM Kerajinan Indonesia dan pecinta masakan Jepang dapat bergabung di grup WhatsApp Jepang dan Handcraft Lovers secara gratis dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subjek: WAG Jepang/ Handcraft Lovers. Tulis nama, alamat dan nomor WhatsApp.