Laporan Hasiolan EP/geosurvey.co.id
geosurvey.co.id – PT Publisher Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mempunyai tiga strategi utama untuk memulihkan kinerja bisnisnya di tengah faktor eksternal yang kompleks dan fluktuatif.
Dalam pemaparannya, Presiden Direktur Unilever Indonesia Benji Yap menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan mencakup kinerja lini penggerak yang penting, termasuk kategori, distribusi, biaya dan organisasi.
Strategi tersebut salah satunya adalah memperkuat core brand dan portofolio dengan memperbarui model core brand yang telah memberikan kontribusi positif dan diterima pasar sejak diluncurkan.
Seperti dilansir Kontan pada Jumat (25/10/2025), “Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen”.
Pengelolaan inventaris dan perdagangan terdistribusi (DT) juga menjadi bagian dari strategi transformatif yang didukung oleh pola pemasaran yang efektif dan memaksimalkan saluran digital yang sejalan dengan preferensi pasar.
Hal ini juga mendukung efektivitas belanja promosi di sektor pemasaran dan distribusi.
Benji menambahkan, perseroan saat ini fokus memprioritaskan dan mengalokasikan sumber daya sejalan dengan rencana strategis perseroan untuk memperkuat masa depan.
Upaya ini diperkuat dengan adaptasi organisasi melalui transformasi berkelanjutan, termasuk perubahan pada level kepemimpinan.
“Kami yakin sepenuhnya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Kami berkomitmen untuk berdiri lebih kuat, tangguh, dan siap meraih peluang di masa depan,” kata Benji.
Menurutnya, transformasi ini diharapkan mengarah pada budaya perbaikan dan inovasi berkelanjutan serta menciptakan organisasi yang beradaptasi terhadap perubahan.
Benji meyakini transformasi organisasi akan membawa energi baru, budaya perbaikan berkelanjutan dan inovasi. Oleh karena itu, dunia usaha selalu siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
“Kami fokus untuk menghasilkan inovasi yang berkualitas dan terus-menerus bagi pelanggan kami, sambil terus menavigasi lanskap pasar yang berkembang pesat,” jelas Benji.
Benjie Yap menjelaskan, strategi tersebut telah membuktikan ketahanan perusahaan dalam menghadapi turbulensi.
Dalam laporan kinerja kuartal III 2024, perseroan melaporkan laba Rp3 triliun dengan nilai penjualan Rp27,4 triliun.
Lucia Nanny Lusida, pakar human capital dan penerjemah Lembaga Sertifikasi Internasional, menjelaskan transformasi ini sejalan dengan upaya sektor industri tanah air yang terus mengintegrasikan berbagai sumber daya mulai dari permodalan, lahan, teknologi, kekayaan intelektual. Sumber penciptaan nilai.
“Menggerakkan UNVR untuk bertransformasi merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan daya tanggap terhadap dinamika pasar. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk lebih agile dalam merespons perubahan tren konsumen dan kondisi pasar yang semakin kompleks,” kata Lucia.
Lucia menuturkan, setiap tahunnya terdapat perbedaan antara jumlah lulusan baru dan lapangan kerja.
“Kita perlu mengubah pola menjadi ‘terus bekerja’ dibandingkan hanya mencari ‘pekerjaan tetap’,” imbuhnya. (oln/kntn/*)