geosurvey.co.id – Yoon Gap Geun, pengacara mantan presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan kliennya akan menghadapi tuntutan jika dia didakwa atau jika dia menerima surat perintah penangkapan.
Pada konferensi pers di Distrik Seocho, Seoul, tim hukum Yoon mengatakan bahwa meskipun menolak penyelidikan berdasarkan “surat perintah penangkapan ilegal”, mereka akan mengambil tindakan hukum.
Mereka mengatakan mereka melakukan yang terbaik untuk menghindari menimbulkan masalah bagi publik, seperti dilansir Korea JoongAng Daily.
Selain itu, tim kuasa hukum Yoon berharap dapat mencegah pejabat publik “terekspos” dengan cara seperti itu.
Kuasa hukum terdakwa mantan Presiden juga menjelaskan, pihaknya akan mengikuti perintah pengadilan sebagaimana mestinya yang dikeluarkan oleh pengadilan yang berwenang.
Yoon Gap Geun juga menegaskan bahwa yurisdiksi CIO terletak di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Sengketa surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol
Kabar tersebut muncul setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul menyetujui surat perintah penangkapan lain untuk Yoon, meski masa berlakunya tidak diungkapkan.
Pengacara Yoon menambahkan bahwa mantan presiden memutuskan untuk menghindari “pengorbanan yang tidak perlu.”
Mereka memutuskan untuk “mundur” karena tantangan yang dihadapi pejabat publik dan warga yang melakukan protes di luar selama musim dingin di Seoul.
Tim pembela menyimpulkan bahwa tujuan penangkapan adalah untuk menyelidiki tersangka, bukan sekadar menahannya.
Tim pembela Yoon berpendapat bahwa CIO tertarik dengan penangkapan tersebut dan bertujuan untuk mempermalukan presiden. Informasi tentang kehadiran Presiden Yoon
Selain itu, pengacara membantah laporan bahwa Yoon telah meninggalkan rumahnya di pusat kota Seoul.
Mereka membenarkan bahwa Yoon dan timnya bertemu di istana pada Minggu malam.
Anggota Partai Demokrat Ahn Gyu Back sebelumnya mengatakan dalam wawancara radio KBS pada Rabu (08-01-2025) bahwa seorang pejabat militer mengatakan Yoon telah meninggalkan kediamannya dengan menyembunyikan “tempat ketiga”. Cobalah untuk menangkap Presiden Yoon
Pengacara Yoon menambahkan bahwa pria berusia 64 tahun itu akan diadili di Mahkamah Konstitusi setelah argumen seputar persidangan tersebut, termasuk pencabutan tuduhan terorisme, diselesaikan.
Meskipun tim pembela Yoon menentang surat perintah penangkapan, CIO terus melakukan penyelidikan sesuai hukum.
Mereka juga membenarkan sedang berdiskusi dengan polisi apakah akan melanjutkan penangkapan kedua.
Operasi penangkapan Yoon harus dipimpin oleh polisi, karena keterbatasan tenaga CIO.
Polisi juga mengatakan mereka mungkin mempertimbangkan untuk menangkap petugas Dinas Keamanan Presiden (PSS) jika menghalangi penangkapan.
Pada Rabu (08/1/2025), Wakil Direktur PSS Kim Seong-hoon menolak menerima panggilan polisi kedua.
Polisi mengeluarkan surat panggilan ketiga pada Sabtu (01/11/2025).
Dikutip dari Reuters, Wakil Presiden Choi Sang-mok meminta otoritas pemerintah untuk memastikan tidak ada tabrakan fisik atau kecelakaan yang dapat menimpa warga saat mencoba menangkap mereka.
(geosurvey.co.id, Andari Wulan Nugrahani)