geosurvey.co.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan membuka KTT Jaminan Sosial 2024 yang digelar pada 26 November 2024 di Jakarta.
Direktur Perencanaan Strategis dan Ketenagakerjaan IT BPJS, Zainudin dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 18 November 2024, dalam beberapa dekade terakhir, banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan besar yang disebut “jebakan pendapatan menengah.
Fenomena ini terjadi ketika negara-negara berpendapatan menengah mengalami stagnasi dan kesulitan dalam transisi menuju status negara berpendapatan tinggi, kata Zainudin.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap jebakan pendapatan menengah adalah kurangnya sistem jaminan sosial yang dapat mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Persoalan ini juga menjadi salah satu fokus utama program kerja Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai posisi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 sebagaimana tertuang dalam poin 2 Asta Cita.
Poin kedua, Asta Cita menekankan pada peningkatan kualitas kesempatan kerja, mendorong kewirausahaan, membangun industri kreatif, dan terus mengembangkan infrastruktur.
Social Security Summit 2024 akan menjadi forum diskusi yang menghadirkan solusi inovatif dan strategi kolaboratif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi negara-negara berpendapatan menengah seperti Indonesia.
Kegiatan ini melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengidentifikasi langkah-langkah nyata untuk memperkuat sistem jaminan sosial, meningkatkan daya saing ekonomi, dan menciptakan peluang yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Acara ini akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto yang dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo.
Syarat Indonesia menjadi negara maju adalah jaminan sosial harus siap. Apalagi target pemerintah adalah menjadi negara maju pada tahun 2045, dan sekarang sudah ada pemerintahan baru, oleh Pak .Prabowo,” kata Zainudin.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran di negara kita akan pentingnya jaminan kesejahteraan sosial. Indonesia sekarang memiliki bonus demografi. Oleh karena itu, jaminan kesejahteraan sosial sangat penting. Agar bonus demografi ini benar-benar bisa kita manfaatkan,” jelasnya. .
Namun, untuk mendorong jaminan sosial, diakui bahwa Indonesia menghadapi tantangan dalam mengurangi jumlah kelas menengah. Jaminan Sosial Efektif Mengurangi Kemiskinan
Di tempat yang sama, Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menegaskan, program jaminan sosial yang dilaksanakan bagi pekerja di sektor formal dan informal akan mengurangi kemiskinan.
“Sampai saat ini program jaminan sosial seperti JKN telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Adanya jaminan kehilangan pekerjaan juga bagus. Negara hadir untuk meningkatkan produktivitas untuk mencegah kemiskinan,” ujarnya.
Dikatakannya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai dengan tahun 2025 mencakup 8 misi dan 17 arah kebijakan. Salah satunya adalah adanya jaminan sosial yang adaptif dan inklusif.
Tantangannya saat ini adalah bagaimana memberikan jaminan sosial bagi pekerja yang tidak mendapat gaji. Dalam penanganannya harus melibatkan banyak kementerian dan organisasi, ujarnya.
Dia mencontohkan, pengusaha mikro penerima kredit usaha rakyat (KUR) harus mendapat perlindungan sosial agar benar-benar terlindungi.
Zainudin menambahkan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan program jaminan sosial bagi pekerja di sektor informal.
“Dalam rangka melindungi pekerja sektor informal dan meningkatkan kepesertaan JKN, kami menetapkan 4 fokus, yaitu mereka yang bekerja di ekosistem desa, mereka yang bekerja di pasar rakyat dan ekosistem pasar modern, para pekerja di e-commerce dan mereka yang terdistribusi. . sebagai pekerja rentan,” jelas Zainudin.
Ia menambahkan, kecelakaan di kalangan pekerja informal sangat beragam, misalnya pekerja ojek online yang lelah bekerja mengangkut penumpang hingga meninggal dunia.
“Juga seperti kejadian meninggalnya marbot masjid, kita kategorikan juga meninggal karena pekerjaan. Karena itu profesinya. Kita juga lindungi. Kalau butuh pengobatan, kita bayar biayanya sampai sembuh,” Zainudin dikatakan.