Laporan dari surat kabar geosurvey.co.id, Abdi Rianda Shakti
geosurvey.co.id, SELATAN TANGERANG – Banyak warga yang tak menyangka meninggalnya satu keluarga di Ciputat, Tangsel, Banten pada Minggu (15/12/2024).
F.F bersama istrinya dan Y.L (28) serta anaknya yang berusia 3 tahun “H” dikenal oleh tetangga dan temannya.
Donata (54), tetangga korban di lokasi kejadian, mengatakan, Senin (16/12/2024): “Ya, itu hanya hal yang netral, hubungan antara manusia dan masyarakat biasa, kita tidak melihat kehidupan sehari-hari. itu normal.” ).
Selain itu, istrinya, seperti ibu-ibu lainnya, kerap terlihat melakukan aktivitas di sekitar rumahnya.
“Ada pekerjaan alam, ayo, suami saya juga sama, dia bekerja, misalnya dia punya pekerjaan di bidang pariwisata dan ibu-ibu, jadi datanglah orang lokal (di perusahaan yang baik),” ujarnya.
Begitu pula dengan tante korban Y.L. dia juga mengatakan hal yang sama.
Meski tenang, dia tidak mendengar kabar dari keluarga keponakannya.
“Belum pernah ada tawuran besar, kalaupun tidak ada suara, tidak ada yang tahu kalau itu (rumah saudaranya) ada temboknya, misalnya kalau ada tawuran besar, tidak ada yang seperti itu. katanya
Hamsa mengetahui AF dan YL sangat menyayangi anak semata wayangnya.
Segala keinginan anak-anaknya akan selalu terkabul.
“Tapi dia dan anak-anaknya sayang banget sama dia, maunya semuanya terlaksana, orang-orang diam seperti itu,” jelasnya.
Yani (39), kakak korban YL, pun mengaku AF dan adiknya selalu menuruti keinginan anaknya.
Bahkan, akhir-akhir ini mereka kerap mengunjungi objek wisata.
Dia menjelaskan: “Sejak kemarin mereka selalu keluar rumah.
Kapolsek Siputat Timur Kompel Komas MS Arifin mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi, jenazah ketiganya pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban pada Minggu pukul 11.00 WIB.
Saat itu, saksi mendatangi rumah korban dengan maksud menyalakan air dengan tombol alat yang ada di rumah korban.
Dalam keterangannya, Minggu (15/12/15), Kamas mengatakan: “Saya datang untuk menyalakan air di rumah korban, tapi ngomong-ngomong, kunci untuk menyalakannya ada di dalam rumah korban, tapi pintunya ada di dalam rumah korban. masih terkunci. . 2024).
Akhirnya dua orang saksi mencoba membuka pintu melalui jendela yang terkunci.
Setelah kedua saksi berhasil masuk ke dalam, mereka melihat YL dan putranya AH tertidur lelap di dalam kamar.
Dikatakannya, “Saksi ke-2 kemudian mencoba membawa korban AH (anak) ke klinik Cirendeu Medika, namun sesampainya di lokasi, menurut keterangan petugas medis, korban dinyatakan meninggal dunia.”
Tak lama kemudian, seorang saksi menemukan jasad korban lainnya, AF, tergantung.
Ia menjelaskan: “Korban AF digantung di dapur dengan tali diikatkan ke langit-langit kayu.
Berdasarkan informasi yang beredar, terjerumus pinjaman online (Panjul) diduga menjadi penyebab keluarga ini memutuskan mengakhiri hidup.
Hal ini diketahui setelah saksi mengatakan, korban yang berinisial Y.L menceritakan bahwa suaminya terlibat dalam peminjaman tersebut.
Namun, Kamas belum bisa memastikan penyebab kematian keluarga tersebut saat melakukan penyelidikan.
Komas mengatakan, penyebab meninggalnya ketiga korban masih didalami Tim Reserse Kriminal Polsek Siptim serta Unit Reserse Kriminal Tangsel.