geosurvey.co.id – Kekalahan tiga gol Manchester United melawan Leicester City, Minggu (11 Oktober 2024) meninggalkan kenangan indah bagi Ruud van Nistelrooy.
Ruud van Nistelrooy nampaknya menciptakan akhir bahagia dengan mengalahkan Leicester City di Old Trafford.
Ya, Ruud van Nistelrooy diketahui menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas performa Manchester United sejak pemecatan Erik ten Hag beberapa waktu lalu.
Sebagai pelatih sementara, Ruud van Nistelrooy mengemban tugas sulit untuk meningkatkan hasil Manchester United.
Penampilan United mengecewakan sebelum Nistelrooy dipromosikan dari asisten pelatih menjadi manajer sementara.
Bayangkan saja, Manchester United hanya memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhirnya.
Kesengsaraan United memuncak saat Setan Merah dipermalukan West Ham United pada pekan ke-9 Liga Inggris.
Manchester United kalah 2-1 dari West Ham United di Stadion London, Minggu (27 Oktober 2024).
Pada akhirnya kekalahan tersebut menjadi puncak kesabaran manajemen United terhadap Erik ten Hague.
Manajemen Setan Merah tak segan-segan memecat Erik Ten Hag usai kekalahan melawan West Ham United.
Keluarnya Erik ten Hague akhirnya membuat Manchester United menyerahkan sementara jabatan kapten kepada Ruud van Nistelrooy.
Nistelrooy diperkirakan akan menjadi pelatih kepala Manchester United saat mereka mencari pelatih baru untuk menggantikan Erik ten Hague.
Dia akan menggantikan Erik ten Hague saat Manchester United menyetujui kesepakatan untuk Ruben Amorim.
Ruud van Nistelrooy sempat melatih Manchester United setidaknya empat pertandingan sebelum Ruben Amorim mengambil alih jabatan kapten Setan Merah. Manajer sementara Manchester United Ruud Ruud van Nistelrooy merayakannya setelah pertandingan. (Twitter @ManUtd)
Hasilnya sangat mengesankan, dengan Nistelrooy kembali memperlihatkan performa terbaik mereka kepada Setan Merah.
Manchester United tidak terkalahkan dengan tiga kemenangan dan sekali imbang dalam empat pertandingan yang dilatihnya.
Nistelroj meraih tiga kemenangan, mengalahkan Leicester City (5-2, 3-0) dan Paoxasalonica (2-0).
Sementara itu, Nistelrooy berhasil meraih hasil imbang saat tim mereka ditahan imbang 1-1 oleh Chelsea.
Rekor hanya 3 kali menang dan 2 kali seri, mencetak 11 gol, dan kebobolan 3 kali tentu menjadi rapor impresif bagi Nistelrooy yang hanya berstatus pelatih sementara.
Tak ada salahnya jika penonton di Old Trafford lebih mengapresiasi masa singkat Nistelrooy memimpin United sesaat setelah pertandingan tadi malam melawan Leicester City.
Rekor impresif Nistelrooy pun terlihat semakin impresif. Pelatih interim yang dipercaya Manchester United ini punya rapor impresif dalam beberapa waktu.
Setidaknya ada lima pelatih interim yang pernah melatih Setan Merah sejak era Sir Alex Ferguson. Ungkapan manajer sekaligus asisten pelatih Manchester United Louis van Gaal dan Ryan Giggs saat timnya tertinggal. (Cermin Inggris)
Dari Ryan Giggs, Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick, Ralf Rangnick dan yang terbaru Ruud Ruud Ruud.
Jo Ruud van Nistelrooy rata-rata bisa mencetak 2,50 poin per game selama masa jabatannya sebagai pelatih sementara Manchester United.
Giggs, Ole Gunnar Solskjaer, dan Carrick juga mencatatkan catatan bagus ketika mereka pernah mengisi peran yang sama di masa lalu.
Misalnya, Giggs ditunjuk sebagai pelatih sementara menggantikan Louis van Gaal.
Berdasarkan empat pertandingan yang ia tangani di Manchester United, setidaknya Giggs bisa meraih kemenangan lebih banyak.
Giggs sempat menjabat sebagai pelatih sementara dan meraih rekor dua kemenangan, satu kali imbang, dan satu kekalahan.
Meski Giggs rata-rata hanya mencetak 1,75 poin per game, namun sentuhannya dalam memimpin Manchester United dari kondisi goyah saat itu tetap patut diapresiasi. Pelatih kepala Manchester United asal Norwegia Ole Gunnar Solskjaer menghibur gelandang Manchester United asal Portugal Bruno Fernandes, yang gagal mengeksekusi penalti, selama pertandingan sepak bola Liga Premier antara Manchester United dan Aston Villa di Old Trafford pada 25 September 2021, di Manchester, barat laut Inggris (Paul Ellis/AFP)
Berbeda dengan Giggs, Solskjaer justru menggantikan Mourinho yang dipecat dan membuat United kembali disegani.
Solskjaer rata-rata mencetak setidaknya 2,32 poin per pertandingan selama masa jabatannya sebagai pelatih sementara Manchester United.
Dibandingkan pelatih sementara lainnya, Solskjaer lebih lama menjabat dengan memainkan 19 pertandingan.
Rekor 14 kali menang, 2 kali imbang, dan 3 kali kalah tidak terlalu mengecewakan bagi Solskjaer yang merupakan pelatih sementara Manchester United.
Namun, Solskjaer kehilangan arah setelah akhirnya menjadi manajer permanen Manchester United.
Penggemar Setan Merah tidak akan pernah melupakan apa yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sementara Manchester United. Pelatih kepala sementara Manchester United asal Jerman Ralf Rangnick (tengah) meninggalkan stadion setelah pertandingan sepak bola Liga Premier antara Brentford dan Manchester United di Stadion Komunitas Brentford pada 19 Januari 2022 di London. (Ben Stansell/AFP)
Terakhir ada Ralf Rangnick yang dipercaya menjadi manajer sementara menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat.
Selama menjabat sebagai pelatih sementara Manchester United, rapor Rangnik tak sehebat yang lain.
Data membuktikannya, Rangnik hanya mencetak rata-rata 1,45 poin per game.
Ia hanya memenangkan 11 pertandingan dalam 29 pertandingan bersama Manchester United, yang jelas bukan rekor mengesankan.
Selain itu, Rangnik meraih 9 kali seri dan 9 kekalahan di 18 pertandingan tersisa.
Jadi, dibandingkan manajer sementara Manchester United lainnya, Rangnik tidak terlalu menonjol.
Selain itu, kesan rata-rata manajer sementara United yang andal lebih baik dibandingkan dengan kepala taktik yang biasanya dipecat oleh petinggi klub.
Terutama Ruud van Nistelrooy, bagaimana masa depannya selanjutnya? Akankah dia hengkang untuk menjadi asisten manajer baru Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim atau akankah dia dipercaya?
(geosurvey.co.id/Dwi Setiawan)