Wartawan geosurvey.co.id Namira Yunia menceritakan hal itu
geosurvey.co.id, TAIWAN – Raksasa perakitan Apple Foxconn mengumumkan rencana untuk membangun fasilitas manufaktur superchip terbesar di dunia.
“Kami sedang membangun fasilitas produksi GB200 terbesar di dunia,” kata CEO Benjamin Ting pada acara tahunan Hon Hai Tech Day perusahaannya, Selasa (8 Oktober 2024).
“Saya tidak bisa bilang di mana sekarang, tapi ini yang terbesar di dunia,” tambahnya.
Perusahaan asal Taiwan tersebut menjelaskan, untuk memenuhi permintaan platform Nvidia Blackwell, dilakukan pembangunan pabrik super chip untuk memproduksi perangkat GB200.
Manajer puncak Foxconn menceritakan langsung tentang rencana pembangunan pabrik penghasil superchip.
Menurut Reuters, Foxconn dan Nvidia sebenarnya sudah merencanakan kemitraan ini sejak lama. Namun karena meningkatnya permintaan di pasar teknologi kecerdasan buatan (AI), pembangunan pabrik superchip terbesar di dunia akhirnya diumumkan.
Sejauh ini, Foxconn dan Nvidia menolak membeberkan di mana fasilitas tersebut akan dibangun. Sementara itu, Benjamin Ting mengatakan kerja sama antara perusahaannya dengan Nvidia sangat penting.
Pasalnya, kemitraan ini diharapkan dapat menciptakan pabrik AI, pusat pemrosesan data kompleks terbesar untuk produksi produk generasi berikutnya.
Selain itu, Foxconn kini memiliki teknologi canggih yang diperlukan untuk mendukung infrastruktur server GB200, yang merupakan kunci kemajuan.
Tugas kecerdasan buatan adalah menghasilkan uang
Meningkatnya permintaan akan chipset dan teknologi kecerdasan buatan di beberapa industri dalam beberapa tahun terakhir membantu laba bersih pemasok Apple, Foxconn, tumbuh sebesar 6 persen pada kuartal kedua.
Laba bersih perusahaan Taiwan pada bulan April-Juni adalah $1,09 miliar, mengalahkan perkiraan rata-rata analis.
Foxconn mengatakan server AI menyumbang sebagian besar pertumbuhan pendapatan sebesar 40 persen pada kuartal ini.
Tidak hanya Foxconn, pembuat chip AS Nvidia juga melaporkan rekor pertumbuhan penjualan sebesar 122 persen pada kuartal ketiga tahun 2024, didorong oleh meningkatnya permintaan akan chipset AI.
Menurut Anadolu, perusahaan yang berbasis di California ini berhasil melaporkan rekor pendapatan sebesar $30,04 miliar untuk periode Juli hingga September 2024, melampaui perkiraan pendapatan sebelumnya yang hanya sebesar $28,7 miliar.
Selain peningkatan pendapatan, laba per saham Nvidia naik menjadi 68 sen, mengalahkan perkiraan sebelumnya sebesar 64 sen karena ledakan AI.