geosurvey.co.id, JAKARTA – Proses pemeriksaan kesehatan gratis akan dimulai pada Februari 2025. Layanan ini akan fokus pada kelompok umur seperti anak-anak, remaja, lansia, dan lanjut usia (lansia).
Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk kembali mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM). Karena setelah diagnosa gratis akan menggunakan fitur aplikasi.
“SATUSEHAT Mobile memfasilitasi akses masyarakat terhadap program diagnostik gratis. Oleh karena itu, Anda harus mengunduh dan melengkapi informasi pribadi Anda terlebih dahulu untuk memastikan prosesnya berjalan dengan baik,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Drg. Widyawati MKM di Jakarta, Jumat (1/10/2024).
Aplikasi SATUSEHAT Mobile dapat diunduh pada link berikut: Android: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkom.tracencare&hl=idiOS: https://apps .apple.com/ us/app/satusehat-mobile/id1504600374
Setelah mengunduh SATUSEHAT Mobile, masyarakat diminta melengkapi informasi pribadinya di aplikasi. Informasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk mempersiapkan diagnosis.
Jika proses ini selesai, pengguna hanya tinggal menunggu notifikasi waktu tes dan lokasi aplikasi. Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau orang lanjut usia yang tidak memiliki perangkat pintar, dapat menambahkannya sebagai link di akun SATUSEHAT Mobile anggota keluarga lainnya.
Dengan pengecualian ini, seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali tetap bisa mengakses layanan kesehatan gratis.
Program ini akan dilaksanakan secara berkala. Pada tahap awal, tes gratis akan dilakukan di puskesmas dengan target menjangkau 60 juta orang pada tahun 2025. Dalam lima tahun ke depan, Kementerian Kesehatan berharap program ini dapat membantu 200 juta masyarakat Indonesia, dalam banyak hal. upaya transformasi layanan kesehatan.
“Kita perlu melakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk memastikan bahwa kita dapat mendeteksi secara dini jika ada masalah kesehatan yang serius di masyarakat kita. Kesehatan yang serius ini perlu ditangani dengan cepat agar memiliki peluang kesembuhan yang lebih baik,” kata Dr Widyawati.