geosurvey.co.id – Pasca jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Rusia mulai memuat peralatan militer ke pangkalan udara Suriah.
Proses ini terungkap pada Jumat, 13 Desember 2024 dalam citra satelit Maksar yang menunjukkan dua pesawat kargo Antonov AN-124 bersiap memuat peralatan militer di Pangkalan Udara Khmeimin di Latakia. Aktivitas
Kerucut hidung dua pesawat kargo AN-124 terbuka dan siap memuat peralatan.
Pada hari Sabtu, 14 Desember 2024, satu pesawat terbang ke Libya, kata seorang pejabat keamanan Suriah kepada Reuters.
Selain itu, helikopter serang KA-52 juga disiapkan untuk pendaratan dan pengangkutan.
Menurut Marksa, beberapa elemen sistem pertahanan udara S-400 sedang bersiap untuk meninggalkan pangkalan tersebut.
Sumber militer dan keamanan Suriah yang memiliki hubungan dengan Rusia membenarkan bahwa Moskow telah menarik pasukannya dari garis depan, namun tidak dari dua pangkalan utamanya. Jatuhnya rezim Assad
Pada Minggu, 7 Desember 2024, rezim Bashar al-Assad resmi jatuh seiring dengan jatuhnya ibu kota Damaskus ke tangan oposisi.
Sejak 27 November 2024, rezim Assad kehilangan kendali atas banyak wilayah, termasuk Aleppo dan Idlib.
Pemerintahan 61 tahun Assad berakhir dengan penyerahan Damaskus kepada oposisi.
Tokoh senior oposisi mengatakan keterlibatan militer Rusia dan kesepakatan antara Assad dan Moskow belum dibahas, dan rakyat Suriah akan mengambil keputusan di masa depan.
Rusia juga menjalin saluran komunikasi dengan Pemerintahan Sementara. Singkatnya
Situasi di Suriah memasuki babak baru dengan berkurangnya pasukan Rusia dan runtuhnya rezim Assad.
Proses penarikan militer menandai perubahan besar dalam dinamika politik dan militer negara tersebut. Konten ini ditingkatkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).