Penemuan baru! Denmark akan menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan pajak khusus atas emisi metana dari peternakan, seperti penyembelihan sapi.
Pajak ini bertujuan untuk mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri peternakan. Kedengarannya seperti sebuah pertunjukan, bukan? Namun, kebijakan-kebijakan tersebut justru berdampak besar bagi dunia lho! Seekor sapi netral terhadap iklim
Denmark juga bertujuan untuk mencapai status netral iklim pada tahun 2045. Mengapa fokus pada sapi?
Sapi merupakan hewan ruminansia yang menghasilkan gas metana pada saat mencerna pakannya. Kemudian, ketika sapi tersebut rusak, gas metana akan keluar. Efek “sabuk sapi” 25 kali lebih kuat dibandingkan efek pemanasan global akibat karbon dioksida (CO2).
Data tersebut juga menyebutkan bahwa setiap sapi setidaknya mengeluarkan 100 kilogram metana per tahun. Berapa banyak yang harus Anda bayar?
Mulai tahun 2030, Denmark akan mengenakan pajak sebesar 40 euro (sekitar 670.000 rubel) untuk metana. Artinya, peternak harus membayar 4 euro (sekitar 67.000) untuk setiap ekor sapi setiap tahunnya. Mendaftarlah untuk buletin mingguan Wednesday Bites. Tingkatkan pengetahuan tengah minggu Anda dan topik percakapan akan semakin seru!
Kebijakan ini juga merupakan bagian dari langkah komprehensif untuk mengurangi jumlah ternak di Denmark. Pemerintah berharap pajak tersebut tidak hanya mengurangi emisi metana, tetapi juga membantu melindungi kualitas badan air publik seperti danau dan kolam yang tercemar oleh pupuk dari lahan pertanian.
Namun, untuk meringankan beban peternak, pemerintah Denmark juga menawarkan potongan pajak sebesar 60 persen. Harapannya adalah tercapainya keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan keberlangsungan industri peternakan nasional.
Namun Greenpeace Denmark memandang kebijakan ini kurang ambisius karena tidak cukup mendorong transisi ekologis. Greenpeace juga khawatir bahwa jumlah hewan tidak akan berkurang secara signifikan dan dampaknya terhadap lingkungan akan tetap terbatas.
Lantas apakah kebijakan ini akan mencapai tujuannya? Tampaknya dunia harus menunggu jawabannya. Namun satu hal yang pasti, langkah sekecil apa pun akan berdampak besar bagi Bumi kita.