geosurvey.co.id – Sabtu (19/10/2024) ini, Presiden Amerika (AS) Joe Biden mendapat kritik tajam dari Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Kritik Aragchi, yang dikutip oleh IRNA, merupakan tanggapan atas klaim Bidno bahwa ia mengetahui “kapan dan bagaimana” Israel akan membalas serangan rudal Iran pada awal Oktober.
Aragchi menilai langkah Bidno menjaga rahasia tersebut merupakan tindakan tidak bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.
“Siapa pun yang mengetahui atau memahami bagaimana dan kapan Israel akan menyerang Iran, jika Israel mempunyai sarana dan dukungan untuk tindakan tersebut, secara logis harus bertanggung jawab atas konsekuensi yang mungkin terjadi,” kata Araghchi di akun X-nya pada Sabtu pagi.
Kritik tajam Aragchi muncul setelah Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia mempunyai gagasan bagus tentang bagaimana dan kapan Israel berencana menanggapi serangan rudal balistik Iran baru-baru ini.
Hal itu diungkapkan Joe Biden saat ditanya wartawan saat berkunjung ke Jerman, Jumat (18 Oktober 2024).
Dalam sebuah wawancara, Biden menolak memberikan rincian tentang rencana tanggapan Israel terhadap serangan roket 1 Oktober.
Dalam kesempatan itu, wartawan bertanya kepada Biden tentang resolusi perdamaian antara Iran dan Israel.
“Saya melihat peluang bagi kami (AS) untuk menemukan solusi yang mengakhiri sementara konflik antara Israel dan Iran dan mencegah terulangnya ketegangan,” kata Joe Biden.
Joe Biden juga berbicara tentang perkembangan perjanjian gencatan senjata di Lebanon dan Palestina.
“Kami pikir ada kemungkinan untuk menyerukan gencatan senjata di Lebanon. Saya pikir akan lebih sulit mencapai kesepakatan dibandingkan upaya perdamaian di Gaza, tapi kami setuju bahwa akan ada hasil setelah itu,” tambah presiden AS.
Jelang pernyataan Joe Biden, para pejabat Israel disebut terus mempertimbangkan respons terhadap serangan rudal Iran pada awal Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dijadwalkan berbicara dengan Biden pada 10 Oktober 2024.
Sebelum bertemu dengan Netanyahu, Biden sudah lama melarang Israel untuk melebih-lebihkan.
Biden juga secara terbuka menentang rencana Israel untuk menargetkan fasilitas nuklir atau minyak Iran.
Beberapa analis yang dihubungi oleh The Times of Israel juga berspekulasi bahwa Israel masih ragu-ragu mengenai tanggapannya terhadap Iran.
Upaya Israel untuk membendung Iran dilaporkan akan digunakan sebagai mata uang tambahan dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon atau proksi Iran, Hamas di Gaza.
(geosurvey.co.id/Bobby)