geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintah mempertimbangkan pemberian bantuan sosial baru (Banso) bagi masyarakat kelas menengah untuk mengimbangi kenaikan PPN hingga 12 persen mulai Januari 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf Ya Gus Apple mengatakan pemerintah mengakhiri proses pendataan penerima bantuan sosial.
“Datanya sedang kami lengkapi. Kalau sudah lengkap nanti akan diperlihatkan kepada masyarakat, siapa yang berhak mendapat dukungan dari pemerintah dan siapa yang tidak,” kata Taman Ismail Marzoki (TIM), Jakarta, Minggu (1/1/2021). 12/2024).
Namun, Gus Ipul tak mau memikirkan lagi untuk membantu masyarakat kelas menengah.
Menurutnya, tugas terpenting saat ini adalah mendata masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kita tidak bisa hanya mendasarkan pemikiran, kita bisa mendasarkan data. BPS sekarang sedang bekerja, bersabarlah,” ujarnya.
Setelah pendataan dilakukan, pemerintah akan memutuskan jenis bantuan apa yang akan diberikan kepada masyarakat. Sekarang, setiap perusahaan dan sekolah memiliki program sertifikasi. Jadi data dan pemrograman harus diintegrasikan.
“Saya tidak berani berpikir sekarang. Tapi yang jelas datanya akan kita verifikasi dulu. Setelah itu, kita akan bekerja sama tidak hanya dengan Kemensos, tapi juga dengan menteri dan dunia usaha lainnya. Akan membuat rencana.” Gus Apel.
Dia mengatakan, BPS-lah yang menentukan kriteria siapa saja yang berhak menerima bansos.
“Nanti ada standarnya dan yang membuat standar itu BPS.
“Ada yang di kick off, ada yang dipromosikan, jadi datanya kuat sekali, tapi paling tidak dalam setahun kita bisa membuat rencana ke depan,” ujarnya.
Menteri Perdagangan Muhaimin Iskandar mengatakan, perlindungan harus diberikan kepada masyarakat rentan di kelas menengah dan sektor miskin agar mereka diberikan bantalan agar tidak terkena dampak kenaikan PPN. Gabungan Menteri Pembangunan Sosial Muhaimin Iskandar.
“Selama ini kelas menengah dan kelompok rentan di daerah miskin harusnya terurus, sekarang tergantung bentuk dan caranya, misalnya bantuan yang akan diberikan, “work in process”.
Selain kelas menengah, penyandang disabilitas juga akan masuk dalam identitas tunggal penerima bansos.
Saat ini, pemerintah mengumpulkan data untuk setiap layanan dan departemen ke dalam satu kumpulan data.
“Presiden telah memerintahkan Badan Pusat Statistik untuk memverifikasi dan mengkonsolidasikan seluruh data perusahaan, dunia usaha, dan pemerintah daerah, termasuk data penyandang disabilitas,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, menjaga keunikan dan keakuratan data ini akan memastikan penyandang disabilitas diikutsertakan dalam program bantuan sosial.
Menurut Gus Ipul, fokus khusus Presiden Prabowo Subianto adalah memberikan kesetaraan kepada penyandang disabilitas.
“Presiden sangat peduli terhadap saudara kita penyandang disabilitas, itu yang tertuang dalam Asta Cita, juga tertuang dalam rencana nasional yang dibuat oleh Bapak Presiden Pak Prabhu,” kata Gus Apple.
Sementara itu, Gus Apple mengungkapkan Kementerian Sosial telah memberikan program dukungan bagi penyandang disabilitas.
Ia mengatakan, program bantuan terhadap penyandang disabilitas akan terus berlanjut hingga pemerintah mengatur datanya.
“Kita mulai dari pendataan. Pendataan terus berjalan, tapi ada program pelayanan untuk saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.
“Terus perbaiki datanya agar lebih akurat. Ada berbagai program mulai dari Program Keluarga Harapan melalui bansos, PBI, pengawasan dan pangan.” Dia berkata.
Kementerian Sosial, kata Gus Ipul, akan mendukung pemberian program dukungan yang efektif bagi penyandang disabilitas. (Jaringan Tribune/fah/wly)