Laporan reporter Tribune.com Namira Yonia
TribuneNews.com, Washington – Seminggu setelah dirilis, robot taksi Cybercab yang dikembangkan oleh produsen mobil Tesla Inc. miliarder Elon Musk, dibanjiri pengguna internet.
Cybercab pertama kali diperkenalkan pada acara Tesla “We, Robot” pekan lalu di studio film Warner Bros. di California, Amerika Serikat (AS), lapor BBC International.
Robotaxi milik Musk dikatakan berbeda dengan kendaraan pada umumnya karena Robotaxi Cybercab dapat melaju tanpa pengemudi karena sepenuhnya otonom tanpa setir atau pedal.
Mampu mengangkut 2 penumpang, kendaraan canggih ini menggunakan “computer vision” atau pembelajaran mesin end-to-end dan kecerdasan buatan (AI) yang mampu menerjemahkan gambar menjadi keputusan berkendara.
Menariknya, CyberCab memiliki fitur pengisian daya nirkabel yang diyakini mampu mengubah wajah kendaraan listrik (EV).
Berkat pengisian daya induktif, kendaraan self-driving ini mengisi daya secara nirkabel menggunakan medan elektromagnetik untuk mentransfer energi dari bantalan pengisi daya ke baterai.
Terlepas dari teknologi dan kecanggihannya yang luar biasa, netizen kemarin mengecam mobil robot listrik Tesla karena meniru desain robot humanoid Optimus dari film fiksi ilmiah I, Robot (2004) karya sutradara Alex Proyas.
Tersiar kabar bahwa sutradara film Australia itu pekerjaannya dikerjakan oleh perusahaan Elon Musk, meskipun ia dan tim desainnya bekerja keras untuk menjaga gambar mobil dalam film tersebut tetap bersih.
“Hei Elon, bisakah sketsaku dikembalikan?” Kata Proyas dalam postingannya di X.
Di sisi lain, Elon Musk memiliki tim desain kecil dan berbakat yang sepertinya sudah banyak menonton film, termasuk I Robot, tambahnya.
Pernyataan itu ia lontarkan menanggapi seseorang yang mempertanyakan asal usulnya dalam komentar Instagram.
Hal itu dikritik oleh produser film, desainer Patrick Tatopoulos, yang bahkan mengunggah ulang desain dan gambar film tersebut di postingan Instagram bersamaan dengan insiden Tesla.
“Mungkin hanya saya atau saya yang pantas mendapatkan pujian. Elon menemukan inspirasi dalam desain I, My Robot. Bagaimanapun, tetap menyenangkan untuk ditonton,” tulis Tatopoulos.
Senada dengan sineas lainnya, Matt Granger yang bekerja sebagai asisten Alex Proyas di I Robot mengungkapkan perasaannya.
“Saya juga ingin memberi salut kepada Elon dan kurangnya kreativitasnya,” tulisnya.
Menanggapi kritik terhadap robot Cybercab miliknya, Musk mengatakan robot tersebut terinspirasi oleh The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy karya Douglas Adams, yang menampilkan robot humanoid Marvin the Paranoid Android. Elon Musk konon penuh tipu muslihat
Selain mengkritik karya orang lain, netizen juga mengkritik kendaraan baru Musk dengan menyebut Tesla sebagai perusahaan penipu dan fiksi ilmiah. Itu karena Tesla belum merilis perangkat lunak yang mampu mengemudi secara otonom.
“Dia [Musk] tidak membuktikan bahwa otomatisasi dapat dilakukan dan dia tidak menyelesaikan masalah.”
“Pertanyaan terbesar yang belum terjawab tentang Tesla adalah bahwa perangkat lunaknya masih tertinggal jauh dibandingkan industri lainnya,” kata Matthew Wansley, seorang profesor di Cordozo Law School di New York.
Penghinaan tersebut datang dari Bryant Walker Smith, seorang profesor hukum di Universitas South Carolina. Dia mengatakan acara Tesla memiliki nuansa tahun 2014, ketika tidak banyak mobil otonom yang beredar di jalan.
Dia juga menyinggung klaim Tesla satu atau dua tahun lagi untuk merilis teknologi self-driving yang sebenarnya.
“Saat ini ada kendaraan otonom yang mengangkut orang di jalan raya, namun belum ada satupun yang diberi nama Tesla. Fenomena ini tidak akan berubah, dan semakin membuat kekonyolan itu terlihat jelas,” jelasnya.
“Secara keseluruhan, kami tidak puas dengan kesepakatan tersebut karena kurangnya detail jelas menjadi kekhawatiran,” ujarnya.