geosurvey.co.id, JAKARTA – Anita mengatakan suaminya Ramli Abu Bakar, 59, menjadi korban penembakan bersama bos rental mobil Ilyas Abdurrahman di rest stop KM 54 Tol Tangerang-Merak, Kamis pekan lalu. (1 Februari 2025).
Anita menjelaskan, semua bermula saat Ramli menerima telepon dari temannya di perusahaan rental mobil yang meminta bantuan.
Anita hanya mengaku saat itu dirinya belum mengetahui siapa teman yang menghubungi suaminya tersebut.
“Itu adalah teman dari perusahaan rental dan salah satu temannya meminta bantuan dan saya membutuhkan bantuannya (Ramli). Saya pada dasarnya pergi ke teleponnya dan saya bahkan tidak sempat bertanya di mana dia berada,” dia ujar Anita, Sabtu (1/4/2025), saat dihubungi.
Anita yang saat itu berada di kamar mandi mengaku tak sempat menanyakan tujuan suaminya.
Pasalnya, setelah keluar dari kamar mandi, Ramli sudah terlanjur keluar rumah.
“Orangnya langsung keluar, saya ke kamar mandi, dan saat saya keluar, dia tidak ada, jadi saya tidak tahu, jadi saya hanya menonton media,” ujarnya.
Kemudian, pada Kamis 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.30 WIB, Anita mendapat panggilan di ponsel Ramli.
Namun terungkap, yang menghubunginya saat itu adalah temannya, bukan suaminya, dan Ramli adalah korban penembakan.
“Saat saya tanya kenapa, yang mengangkat telepon temannya (Ramli) berkata, ‘Ayahmu tertembak Bu’ lalu di ‘Balaraja’ dia bertanya, ‘Jadi mau kemana di Balaraja?’ “Rumah sakitlah yang langsung menelepon dan fokus pada pengobatan,” katanya.
Anita pun mengaku tidak mengenal Ilias, pemilik mobil sewaan yang tewas dalam penembakan tersebut.
Dia tahu bahwa Iljas adalah teman suaminya.
“Aku tidak kenal dia. Dia teman ayahmu. Kamu tahu ceritanya. Kalau kamu kenal dia, aku belum pernah bertemu langsung dengannya,” ujarnya.
Dirujuk ke RSCM
Usai mendapat perawatan di RSUD Balaraja, Ramli mengatakan Anita seharusnya dirujuk ke rumah sakit yang peralatan kesehatannya lebih lengkap.
Menurutnya, RSUD Balaraja saat itu belum memiliki peralatan yang memadai untuk perawatan lebih lanjut Ramli.
Beliau mengatakan, “Karena RS Balaraja dilengkapi dengan peralatan yang lebih lengkap, saya mencari rumah sakit kemana-mana, lebih cepat menemukannya dan datang ke sini (RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta).”
Bahkan, Anita mengatakan, sebelum ke RSCM, ia mencari rumah sakit alternatif untuk merawat Ramli, seperti RS Polri Kramat Jati.
Namun saat itu, pihak rumah sakit justru menolaknya karena sudah memenuhi kapasitas.
Anita juga menjelaskan, RS Balaraja memproses seluruh rujukan medis suaminya.
“RS Polri penuh, RS lain penuh, saya ditolak, penuh, tidak ada jawaban. Jadi saya bergegas ke sini, sampai di sini dan langsung dirawat di ruang operasi. Ya, semua di RS Balaraja. Di sinilah tempatnya. referensi diproses.) “Saya menyimpulkan.
Terkait hal tersebut, Anita sebelumnya menjelaskan, Ramli Abu Bakar (RAB) masih belum sadarkan diri usai menjadi salah satu korban penembakan di rest area 45 KM di Tangerang-Merak. Turnpike Kamis (1 Februari 2025) Jadi.
Istri Ramli, Anita, mengatakan suaminya saat ini mendapat perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
“(Ramli) belum sadarkan diri dan hari ini kami belum mendengar kabar apa pun dari ICU karena harus mendengar keterangan dokter dari dalam,” kata Anita saat dihubungi wartawan, Sabtu (1 April 2025). .
Ramli juga mengatakan, Anita sebelumnya telah melakukan tindakan dari tim dokter berupa CT scan sebagai langkah menuju operasi kedua.
Harus dilakukan operasi untuk mengeluarkan peluru yang masih bersarang di tubuh Ramli.
“Saya menjalani CT scan tadi malam karena peluru masih bersarang di tubuh saya dan saya perlu operasi lagi untuk mengeluarkannya,” jelasnya.
Hingga saat ini, Anita belum mengetahui di mana tubuh suaminya tertembak.
Sebab, dokter saat itu menyatakan tidak memberikan informasi tambahan apapun mengenai hasil pemeriksaan kesehatan suami saya.
Ia menyimpulkan: “Saya tidak tahu (peluru masuk ke tubuh mana). Dokter tidak memberi tahu saya tentang CT scan tadi malam, jadi hasilnya belum dilaporkan ke keluarga.”
Penembakan sebelumnya terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025, di rest stop KM 45 Tol Tangerang-Merak di Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Peristiwa ini terjadi dini hari dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Korban meninggal dalam kejadian ini berinisial IAR dan berusia 48 tahun.
Usai kejadian, korban dievakuasi ke RSUD Balaraja di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Kabid Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, timnya melakukan penyelidikan lapangan untuk mengetahui motif dan solidaritas penembakan serta jumlah pelaku yang terlibat.
Serangkaian penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkapnya, usai kejadian dan adanya laporan penembakan tersebut, Kapolsek dan Kanit Reskrim langsung bergegas melakukan pengecekan di TKP, jelas Purbawa.
Sementara korban lainnya, Bapak RAB, berusia 60 tahun, mengalami luka tembak di punggung kiri dan masih mendapat perawatan di unit perawatan intensif.
“Satu lagi korban mengalami luka tembak di punggung dan tangan kiri dan masih menjalani perawatan,” tambah Purbawa.
Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk mengetahui latar belakang dan pelaku penembakan ini.
Polisi juga mengatakan, kejadian tewasnya pria berinisial IA (48) di rest area Tol Tangerang-Merak sepanjang 45 km juga diduga akibat pencurian mobil sewaan. Saksi AM yang menyatakan kejadian tersebut terjadi akibat dugaan penyalahgunaan kendaraan, mengatakan pada Kamis, 1 Februari 2025, Dirjen Reserse Tangerang Arief Nazaruddin Yusuf mengatakan kepada wartawan, “Mobil sewaan itu milik keluarganya. .”
Arif mengatakan, korban sendiri adalah pemilik mobil sewaan tersebut. Pelaku yang saat ini masih dicari, diduga menggelapkan kendaraan Honda Brio milik korban.
Namun diketahui kendaraan yang dimaksud bukanlah kendaraan yang disewa pelaku, melainkan kendaraan hasil penggelapan dan dialihkan kepemilikannya kepada pelaku.
Korban yang membuntutinya dan mengetahui keberadaan mobilnya langsung menghampirinya dan akhirnya terjadi pengejaran terhadap pelaku.
Korban akhirnya menghentikan kendaraan yang dikemudikan pelaku untuk mencapai perhentian di Tol Tangerang-Merak sepanjang 45 km. Saat itu, terjadi penembakan dan korban jiwa.
Pelaku diduga menggunakan GPS untuk mengetahui jejak kendaraannya di Pandekrang, setelah dilakukan tracking dan tracing, ia melihat kendaraan Brio berwarna oranye yang dikendarainya di depan rest stop Km 45, kendaraan tersebut dihadang, Pelaku tiba-tiba menjauh. “Dua korban terluka dalam penembakan brutal itu,” jelasnya.
Polisi juga menyita selongsong peluru 9 mm dan satu unit Honda Brio kuning di lokasi kejadian. Saat ini, polisi sedang melacak pelaku yang melarikan diri setelah kejadian tersebut.
Pusat Polisi Militer Indonesia (Puspomal) dikabarkan menangkap seorang prajurit Indonesia yang ikut serta dalam penembakan Ilias Abdulrahman (49), pemilik mobil sewaan, di rest area TNI Angkatan Darat sepanjang 45 KM. Tol Tangerang-Merak, Kamis dini hari (1 Februari 2024).
Hal itu diungkapkan Panglima Gendarmerie TNI (Danpuspom), Mayjen (Mayjen) Yusri Nuryanto.
Pelaku diamankan (ditangkap) di Puspomalo, katanya, Jumat (1 Maret 2025), seperti dikutip Kompas.com.