Seperti dilansir jurnalis geosurvey.co.id, Dennis Destry
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Koperasi 2024-2029 Budi Arie Setiadi menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto memisahkan Kementerian Koperasi dari Kementerian Usaha Kecil dan Menengah.
Budi Ari mengatakan, Kementerian Koperasi tidak lagi terafiliasi dengan Kementerian Usaha Kecil Menengah dan sekaligus dibentuk menjadi kementerian tersendiri.
Menurutnya, dengan pemisahan dan pembentukan kementerian koperasi tersendiri, diharapkan akan muncul koperasi-koperasi besar dari Indonesia yang bisa menyamai koperasi terbesar di dunia.
Pak Prabowo tidak ingin koperasi seperti UMKM. Beliau ingin koperasi besar seperti di Amerika dan negara lain. Kita ingin 1-5 koperasi besar di Indonesia, ujarnya di Kementerian Koperasi di Jakarta. Senin (21/10/2024).
Dalam 100 hari pertamanya menjabat, Budi Ari akan melakukan tiga upaya utama untuk memperbaiki ekosistem koperasi Indonesia.
Ketiga bidang tersebut adalah kolaborasi digital, branding dan revitalisasi, serta penguatan tata kelola, kerja sama, dan sumber daya manusia.
Dengan perbaikan ekosistem koperasi, Budi Ari berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik bergabung di koperasi tersebut. Diakuinya, proporsi masyarakat Indonesia yang kini menjadi anggota koperasi masih sedikit.
Data menunjukkan 27 juta orang Indonesia menjadi anggota koperasi, dan di Amerika yang merupakan negara individual dan kapitalis, 125 juta orang adalah koperasi. Menurut saya, masyarakat Indonesia harus meningkatkan partisipasinya, kata Budi kooperatif. Membuka
Budi Ari juga mengatakan, kepercayaan masyarakat terhadap koperasi akhir-akhir ini menurun akibat pengelolaan yang tidak tepat oleh pengelola koperasi yang tidak etis. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi akan berupaya kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat.
“Kami ingin membangun koperasi yang handal dan membawa manfaat bagi anggotanya. Di banyak negara, koperasi dikembangkan dan dikelola secara profesional sehingga bisa membanggakan,” kata Budi Ari.
Menteri Budi Ari mengakui tantangan dan permasalahan masyarakat koperasi di Indonesia sangat banyak dan kompleks.
Pihaknya akan menyusun rencana mengatasi permasalahan yang ada untuk mencari solusi yang tepat. Oleh karena itu, mengingat berbagai kebijakan yang telah dilakukan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada masa lalu akan terus dilaksanakan.