Laporan jurnalis Tribunnevs.com Rahmat V Nugraha
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai Menteri Jusril Ihza Mahendra, Jandri Susanto, dan Natalius Pigai sudah offside atau bertindak terlalu jauh.
Diketahui, baru-baru ini Menteri Desa untuk Daerah Rentan (Mendes PDT) Jandri Susanto mengadakan acara pribadi atas undangan kementerian.
Menteri Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Penalti saat itu, Jusril Ihza Mahendra mengatakan, peristiwa tahun 1998 itu bukan pelanggaran HAM berat.
Kemudian Menteri HAM Natalijs Pigaj meminta penambahan anggaran Kementerian HAM menjadi Rp 20 triliun.
“Yang offside adalah para menteri.” Mendes membuat politiknya sendiri. Yusril berbicara tidak tepat. Lalu Natalius Pigai ingin menambah anggaran, itu tidak rasional, tanpa konsekuensi,” kata Uyang saat dihubungi, Rabu (23 Oktober 2024).
Padahal, kata Uyang, para menteri Merah Putih memang perlu dibina dan ditata ulang.
Oleh karena itu, penting apa yang dilakukan Pak Prabowo untuk melatih para menterinya di Magelang, kata Uyang.
“Untuk menertibkan semuanya, mereka yang offside melakukan kesalahan, mereka mengatakan hal-hal aneh,” lanjutnya.
Menurutnya, apa yang terjadi bisa menjadi pelajaran bagi menteri lainnya.
Jangan hanya bicara dan mengambil kebijakan untuk kepentingan diri sendiri.
Oleh karena itu, ketiga menteri ini tidak boleh salah. Seharusnya ketika diberi tugas, mereka memberikan pernyataan yang baik dan benar. Kita tidak boleh menimbulkan polemik, tegasnya.