geosurvey.co.id – Berikut ini adalah empat fakta yang berkaitan dengan Angkatan Laut Indonesia (AL), tersangka dalam kematian kepala sewa mobil di wilayah istirahat yang lain.
Komandan Polisi Angkatan Laut (Dun Puspomel) Laksamana Ekkamuda Samista diketahui mengatakan itu Ada 3 anggota Angkatan Laut yang sekarang tersangka.
Tiga orang adalah Sertu AA, Sertu RH dan BA.
Sebelumnya, insiden tersebut terjadi pada pukul 16:30.
Ilias Abrahman Kepala penyewaan mobil 48 tahun itu ditembak mati dan RM lain (60 orang) terluka oleh peluru.
Menurut informasi pada awalnya, pemimpin penyewa dan para pengikutnya mengejar para penjahat yang memegang sewa mobil.
Oleh karena itu menemukan mobil tersebut di depan pasar kecil Dari area rekreasi km 45
Dan ada tembakan sampai mati
Lalu ada 4 fakta yang terkait dengan Angkatan Laut Indonesia yang mencurigai kematian Panglima: Tersangka di Pasukan Top.
Kedua tersangka dikenal sebagai anggota Komando Angkatan Laut (COPA), mengklaim informasi dari Trynjakarta.com
Sementara anggota lain dari Kri Bontang Kri Bontang adalah pembawa minyak Angkatan Laut Indonesia.
Sertu AA, Sertu RH dan BA, kepala BA, berada di bawah studi Puspomal, yang berkoordinasi dengan polisi polisi provinsi Bantane.
Hasil tes terbaru tahu bahwa hanya 1 dari 3 pelaut yang menyebabkan penembakan.
Danpuspomal TNI Samista muda mengatakan: Seorang pelaut menembak dua korban.
“Ya, orang yang menembak adalah satu orang dua kali, karena yang kedua berasal dari CCTV, juga diserang,” kata Sami Sta.
Samista mengungkapkan itu Dari pencarian dengan CCTV Menemukan bahwa selalu ada turbulen sebelum menembak, membawa senpi
Salah satu tersangka dalam penembakan yang membunuh manajer ketenagakerjaan adalah Angkatan Laut Sertu AA.
Sertu AA sering membawa senjata api ke mana -mana.
Ini tidak dapat dibedakan dari statusnya, yang bertindak sebagai asisten.
Laksamana Koarmada Madya Tni, Komandan Angkatan Laut Denih Hendrata, mengatakan bahwa senjata api yang dibawa oleh Sertu AA ketika terlibat dalam kasus penembakan adalah produk di Angkatan Laut.
“Senjata itu adalah senjata gulat karena posisi AA adalah ADC. ADC ini sekarang adalah penolong,” kata Danee kepada Indonesia’s Korestra Koarmad pada hari Senin (1/6/2015).
Kata Dani Menurut standar operasional penasihat Orang terkait harus membawa senjata api ke mana -mana.
Sertu AA juga memiliki dokumen lengkap yang terkait dengan senjata api.
“Karena itu, saat dia ditugaskan Pistol itu juga termasuk. Dia kemudian menjawab bahwa ya, ada SOP sebelumnya, disediakan untuk semua jenis. Anggota Angkatan Laut menyakiti para korban.
Anggota Angkatan Laut Indonesia yang tidak bermoral juga mengancam akan menangkap Ilyas Abdurrahman.
Ini adalah tindakan sebelum memotret.
Rizzi Akamputra, kata putra korban Il Yas menerima ancaman ketika dia mencoba mencari Honda Brio di provinsi Zakhi, wilayah Pandeglang, daerah Bantein.
Akam mengungkapkan bahwa sebelum ditemukan Diketahui bahwa GPS mobil mundur.
Akam tidak hanya mengancam akan diserang. Tetapi Angkatan Laut Indonesia menuduh Ilyas sebagai anggota organisasi mobil curian.
“Saat kami menghentikan mobil Anda, Anda segera mengklaim dari Angkatan Laut Indonesia itu ‘Saya seorang Angkatan Laut Apakah Anda sebuah organisasi atau saya ditembak sekarang? “
Kisah Il Yaskam segera membantah tuduhan Angkatan Laut Indonesia.
Selain itu, Ilyas juga mengaku sebagai operator penyewaan mobil.
Hanya saja Sertu AA berbicara tentang Agam, mengabaikan deskripsi Ilyas.
“Ayah saya mengatakan tidak (organisasi) saya adalah pemilik mobil. (Angkatan Laut berkata) ‘Saya tidak ingin tahu. Maukah Anda pindah atau saya memukul? “
Pada saat yang sama, Akam mengungkapkan bahwa mobil Sicra muncul pada saat itu dan tiba -tiba berhenti.
Pada awalnya, mobil berhenti berpikir bahwa dia ingin tahu kejadian itu. Jelas, mobil Sigra tiba -tiba menabrak Paman Akum.
“Paman jatuh, saya membantu paman saya dalam segala hal. Sigra dan Brio melarikan diri,” jelasnya.
Bagian dari artikel ini ditayangkan Trynjakarta.com, bernama DNI Aide, Sertu AA Kopaska, yang diduga syuting di toko rental yang selalu membawa Senpi.
(Trybunnews.com/garudea prabawati/yohanes leestyo poerwoto) (triebunjakarta.com/gerald leonardo agustino)