geosurvey.co.id – Kepala Polisi Metro Jaya, Inspektur Jenderal Prakoto, Yanma Metro telah mengambil mutasi banyak petugas dari Kasat Narkotika ke Kasut Narkotika di Metro Yanma Jaya Police, yang memengaruhi eksploitasi warga Malaysia.
Perampokan ini dilaporkan terkait dengan konser Jakarta Warehouse Project (DWP) kemarin pada 13-15 Desember 2024.
Mutasi ini ditandatangani oleh Karo Sdm Kombes Muh Dwita Kombes Muh Dwita Kombes atas nama Kepala Polisi Metro Jaya dalam surat telegram Pamen, Bintara, Bintara dari Palma, Bintara, Bintara, St/429/XII/KeP.2024.
Semua anggota yang ditransfer berada dalam kerangka pengujian.
AKBP Bari Bawana, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala direktorat Sub-Divisi I Metro Jaya, telah dipindahkan.
Jadi siapa sosok AKBP Bariyu Bawana? Gambar Akbp Bariu Bawana
Akbp Bariu Bawana Kasubdith I Ditresnarkoba Metro Jaya bertugas dari Januari 2024.
AKBP Bariyu Bawana menjadi Kepala Sub-Direktorat I Direktorat Umum Polisi Metropolitan Jakarta berdasarkan surat telegram ST/4/KEP./2024 tertanggal Januari 2024.
Surat itu ditandatangani oleh Karo HR Poldda Metro Jaya dan Kombess Longgeng Purno.
Sekarang dia bahkan tidak berada di kantor selama setahun, mentransfer AKBP Bariyu Bawana.
Dia dipindahkan ke acara DWP dari 13 hingga 15 Desember 2024 di bawah pengaruh warga Malaysia.
Dia dipindahkan ke Pamen Yanma Poldda Metro Jaya (dalam hal kekerasan).
Pada tahun 20219, Bariyu Bawana adalah kepala markas polisi di Karawang.
Pada saat itu, Baruu Bawana masih dalam posisi Asisten Komisaris Polisi (AKP).
Setelah itu, pada November 2019, Baruu Bawana dipindahkan ke Polisi Regional Jawa Barat.
Kemudian ketika Komisaris Polisi (Kompol) peringkatnya, Baru Bawana bekerja sebagai polisi regional di Maluku. Dua kelompok Polisi Malaysia dengan kasus Stceel terungkap di DWP
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengawasi manajemen 18 petugas polisi pada warga Malaysia yang menyaksikan acara internasional Gudang Jakarta (DWP) 2024 dalam kemoor GEXPO Jakarta Tengah.
Dalam hal ini, Kompolnas telah mengungkapkan bahwa ada dua kelompok yang terkait dengan peran dalam perampokan. Pesta Pemesanan Cluster Pertama.
“Aku akan membuka sedikit. Siapa yang harus menyalahkan pertanyaan itu?”
Anam mengatakan cluster kedua bertanggung jawab untuk mengumpulkan korban secara paksa di lapangan.
“Dalam hal acara ini, struktur akuntabilitas itu penting. Siapa yang akan bertanggung jawab dan siapa yang akan mendapatkan hukuman,” katanya.
“Orang yang paling bertanggung jawab dan paling penting dalam kasus ini, ya, harus mendapatkan hukuman yang paling keras,” lanjutnya.
Sebelumnya, ada lebih banyak informasi bahwa ada lebih dari 400 pemirsa DWP yang telah dirampok 9 juta ringgit atau hingga 32 juta petugas polisi.
Penyelenggara DWP telah membuat pernyataan tentang berita tentang insiden pendaftaran dan eksploitasi Live Ismaya.
“Untuk keluarga DWP kami yang tidak biasa. Kami mengalami kekhawatiran Anda dan menyesali tantangan dan frustrasi yang Anda hadapi,” pengumuman DWP resmi Kamis (19/12/2024) dibacakan di Instagram.
Komitmen DWP kepada pihak berwenang dan pemerintah untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
“Kami aktif dengan pihak berwenang dan lembaga pemerintah untuk memastikan bahwa mereka telah mengambil langkah -langkah sempurna untuk menyelidiki apa yang terjadi dan untuk mencegah insiden tersebut mengulangi insiden tersebut di masa depan.”
Namun, Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim dan Proyek Gudang Jakarta (DWP) telah mengoreksi uang dari Malaysia pada tahun 2024 Polisi Konser.
Menurutnya, hanya 2,5 miliar RP yang didasarkan pada hasil eksploitasi uang perampokan yang dilakukan oleh Kepolisian Nasional.
Saya juga harus memperbaiki bukti bahwa kami mempertahankan 2,5 miliar RP. Jadi jangan tinggalkan berita nanti, ”kata Abdul Karim di markas polisi nasional di Jakarta Selatan pada hari Selasa (12/24/2024).
Menurutnya, hasil angka yang beredar tidak sesuai dengan fakta.
“Kami akan melakukan penelitian ini. Kami akan selalu berkoordinasi dengan senyawa eksternal. Jadi kami akan terbuka,” kata Kadiv.
Namun, penyelidikan menunjukkan berapa banyak jumlah korban.
Abdul Karim mengatakan bahwa hingga 45 korban warga Malaysia ditemukan dalam penyelidikan dan identitas.
“Jangan begitu luar biasa. Jadi kita akan memperlancar para korban hasil ilmiah dan penelitian,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa kepemimpinan kepolisian nasional akan bertindak parah seolah -olah anggota terlibat dalam pemerkosa.
Sejauh ini dua korban telah melaporkan ke markas polisi nasional atau didanai.
“Ya, kami telah menerimanya di markas besar Polisi Nasional divipropam. Jadi ada dua orang. Faktanya, kami akan menyimpan pendulum ini dan inishes,” katanya.
(geosurvey.co.id/faryyanida putwiliani/abdi ryanda shakti/dodi esvandi)
Baca berita lain tentang seorang petugas polisi yang membawa warga Malaysia.