geosurvey.co.id, JAKARTA – Senator Alfiansia Komeng asal Jawa Barat akhirnya pindah ke Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sesuai visi dan tujuannya yaitu seni dan budaya.
Sebelumnya beliau diangkat menjadi Komite II yang mempunyai beberapa tugas di bidang pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya.
Komeng menjelaskan, seluruh anggota DPD, termasuk dirinya, diberi kebebasan memilih untuk bergabung dalam kepanitiaan yang sesuai dengan departemennya.
“Setiap orang bebas memilih. Di daerah pemilihan (kelurahan) itu saya punya Bu Agita yang duduk di panitia nomor 3, tapi Bu Agita juga bilang boleh saja, mau dijual, tapi saat itu di daerah pemilihan (kelurahan) itu. panitia.kepada teman-temanku 2 tadi bercanda, Komeng, jangan bergerak,” kata Komeng saat ditemui Tribunnews, Sabtu (12/10/2024).
Sebelumnya, Komeng menjelaskan pengangkatannya menjadi Komisi II di akun Instagram Komeng. Dengan tulisan asli ‘Goreng2 tumis…’
Pandangan tersebut ia ungkapkan bersama Gus Adib Fawad, Anggota DPD Komeng Papua Selatan.
Pernyataan Komeng adalah sebagai berikut:
Nah, waktu itu saya karena ada diskusi-diskusi di Kabupaten Jabar tentang pemilihan Komite II tentang pertanian dan lain sebagainya, dan tentunya cita-cita dan cita-cita saya itu di bidang seni budaya.
Dan tentang Pak Sultan Najamuddin yang memberi saya kebebasan, bukan DPD atau Pak Sultan yang membawa saya pergi. Saya diberi kebebasan.
Saya bisa menjadi (panitia) III, II, I, dimanapun, dimanapun, sesuai bidang saya. Dalam hal ini, Paul Sultan sedang memberi nasihat, dan langsung dimohon temannya (yang duduk di Komisi II), Bang Kameng, tidak berangkat.
Jadi saya tidak ada masalah dengan ketua DPD, saya tidak ada masalah dengan lembaga DPD, mereka semua memberi saya kebebasan.
Pemilih saya tidak khawatir, saya sekarang bisa masuk ke Komite III, tapi tetap dikatakan PDB adalah kelompok yang bersatu setiap tahunnya. Sekarang saya di komite II, tahun depan III, semua yang ada harus mendengarkan.
Tapi pemilih tidak perlu khawatir, saya bisa melanjutkan ke Komite III hari ini. Commons memprotes
Komeng dulu pernah mengeluh kepada pimpinan DPD RI karena tidak ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan kualifikasinya.
“Assalam Alaikum, ini daerah pemilihan saya di Jabar. Apalagi ibu-ibu. Maklum, bibir ibu paling kuat di dunia,” kata Komeng, di Tiktok @bpsdi.dpdri, Kamis (10/10/2024).
Komeng protes karena diangkat menjadi panitia yang tidak sesuai dengan bidangnya.
Dimana Kaming ingin diangkat di Komite Seni dan Budaya, namun diangkat di Departemen Pertanian.
“Tentu saja panitia ini bicara tentang seni dan budaya, tapi saking khawatirnya saya ikut panitia lain. Yang saya tidak mengerti adalah masalah pertanian.”
Namun, kata Kumeng, pimpinan DPDRI menyuruhnya segera mempelajari sektor pertanian.
Komming kemudian mengaku bingung di mana dia membaca sesuatu yang tidak dia mengerti.
“Sebelum pimpinan bilang belajar sejak dini, biar pimpinan yang membimbing saya, saya belajar dari mana, terima kasih,” kata komedian yang baru pertama kali terjun ke dunia politik dan pemerintahan itu.
Pernyataan Komming pun dimaknai warganet sebagai bentuk kritik terhadap Ketua DPDRI yang mengangkat anggota di luar bidangnya.
“Ini cara Komming memprotes. Niatnya masuk Komisi Seni dan Budaya karena jabatannya, tapi dimasukkan ke Komisi Pertanian dan disuruh cepat belajar. Belajar itu salah satu bentuk kritik,” tulisnya. .
Seperti lembaga penegak hukum lainnya, DPD RI mempunyai sumber daya. Termasuk Komite Pelaksana DPD RI.
Komite Pertanian yang membawahi Komeng adalah Komite II DPD.
Sedangkan Departemen Seni dan Budaya berada di Komite III DPD RI.
Komite II DPD RI merupakan anggota tetap DPD RI yang paling banyak bekerja di bidang pengelolaan sumber daya alam; dan pengelolaan sumber daya ekonomi lainnya.
Ruang lingkup kegiatan Komite II DPD direncanakan dengan mempertimbangkan permasalahan daerah dan sosial, sebagai berikut: pertanian dan petani; angkutan; Urusan Kelautan dan Perikanan; energi dan sumber daya mineral; Kehutanan dan Lingkungan Hidup; pemberdayaan ekonomi masyarakat dan konstituen; Industri dan Perdagangan; investasi keuangan; dan pekerjaan umum.
Sedangkan kegiatan Komite III sebagian besar meliputi: pendidikan; agama; budaya; kesehatan; turis; Pemuda dan olahraga; kesejahteraan sosial; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; bekerja keluarga Berencana; perpustakaan; dan ekonomi kreatif.
Sekadar informasi, saat mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI, komedian besar Alfiansia Koming mengungkapkan alasan utamanya adalah ingin terpilih menjadi calon DPD.
Komeng ingin bersenang-senang di Indonesia. Memang, Cummings mengaku sudah mengajukan usulan tersebut ke DPRI.
“Apa yang membuatku sakit, kenapa aku mengusulkan hari yang lucu, padahal itu tidak bisa dilakukan, Yang menentukan (hadirnya Comedy Day) adalah pengelolanya,” kata Komeng, Rabu (14/2/2024) sebagaimana disapa Kompas.com.
“Coba lihat, ada hari film, ada hari musik, (tapi) tidak ada hari komedi. Saya sudah dua kali ke DPR,” sambungnya.
Menurut Koming, karena usulan komedian Indonesia yang duduk di kantor hukum itu tidak dilaksanakan, minat Koming pun langsung tergugah.
“Iya, saya akan coba (kakinya). Meski sebenarnya saya tidak punya (ide) untuk undang-undang, pada akhirnya saya juga (menciptakan) ide. Karena untuk ke sana (senyan) juga harus punya ide. “Awalnya memang benar,” kata Komeng.
Jika terpilih menjadi anggota DPD, Komeng berjanji akan memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.
“Bagaimana kita bisa melakukan ‘satu negara’ melalui budaya?” Sampai saat ini kita (Indonesia) ‘dijajah’ (secara budaya) oleh Korea lewat drama Korea, apa saja, bahkan makanan,” kata Komeng.
Komedian populer yang pernah tampil secara spontan di Panasonic Awards 2004 ini mengatakan, idenya muncul karena kegelisahannya usai perjalanan ke luar negeri.
“Kalau saya main (datang) ke luar negeri, orang luar negeri minta gaji kami diturunkan, tapi orang Indonesia tidak pernah mau memotong (menghargai) orang luar (negeri). Ada banyak pemain asing. Semua orang menikmatinya, bukan?
Oleh karena itu, Komeng merasa seni Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik.
“Memang karya kalian bisa berkembang, dan bisa menimbulkan banyak kerusakan bagi dunia ini,” kata Komeng.