Laporan Koresponden Tribunnevs, Ismoio
Tribunnevs, Jakarta- Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan (KCP) Mempersiapkan 767 Pengawas Serbia untuk mengencangkan pengawasan di nelayan di Indonesia.
Manajer umum Pungroho Saxon’s Maritime Resources and Fisheries (PSDKP) menjelaskan bahwa ini telah dilakukan untuk memegang segala sesuatu sesuai dengan ketentuan penangkapan pendapatan bebas pajak (PNBP) pada pasca produksi. Sektor.
Pria yang terbiasa dengan Ipunk yang ditemukan, juga bahwa proses pengumpulan data melintas sesuai dengan prosedur sehingga tidak ada yang berisiko, dalam hal nelayan atau negara.
“Ini mencegah praktik penipuan sehingga data masuk sebenarnya benar,” kata Ipunk.
Ipunk juga menjelaskan bahwa pelabuhan penangkapan jantung dari industri perikanan ada di negara ini.
Untuk mendukungnya, ia harus mendukung strategi pemantauan terintegrasi melalui sistem pemantauan terintegrasi di semua pelabuhan penangkapan ikan, pemantauan Pusat Pemantauan Regional (RMC), pemantauan penangkapan ikan SDM, dan Polsus PVP3K.
“Ini adalah peran PSDKP dalam meningkatkan efisiensi peraturan Poru Poru-Porpol sejalan dengan Menteri Menteri Maritim dan Perikanan Republik Indonesia, jumlah proses bisnis 3 Manajemen Operasional Pelabuhan Pangkalan yang dibagi menjadi tiga tugas dan tugas dan tugas serta tugas serta tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan tugas dan fungsi, “kata Ipunk.
Tugas dan fungsi pertama, mengeksplorasi persyaratan administrasi dan kelayakan teknis kapal penangkap ikan untuk publikasi Standar Operasional (SLO).
Kedua, menganalisis dan menyetujui rekomendasi uninstall untuk kapal penangkap ikan.
Ketiga, pengawasan pembongkaran dan menimbang ikan yang memegang kapal penangkap ikan.
“Sampai saat ini, Direktorat PSDKP memiliki 767 pengawas Serbia, yang siap bekerja dan menyediakan banyak hal dalam perikanan negara, seperti meningkatkan pengumpulan data dan koneksi atau implantasi,” pungkas.