Koresponden Tribune News Natis Havaro melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Perhubungan (MINHB) Budi Kriya Sumadi menyarankan agar pemerintah daerah membangun rumah susun di dekat stasiun KRL dengan konsep Urban Transit Oriented Development (TOD).
Menurut dia, pengerjaan ini dilakukan demi menciptakan kenyamanan masyarakat pengguna transportasi massal perkotaan.
Menteri mengatakan: “Di titik-titik stasiun yang disebut TOD, Transit Oriented Development, harus dibangun rumah susun. Untuk tujuan apa, agar pergerakan orang lebih efisien. Langsung dari sini ke Thana Abang Shi, itu mil terakhir.” Mengangkut. Bodhi pada peresmian Standar Kemajuan Pelayanan Minimal (SPM) di Stasiun Jurongmango, Sabtu (12/10/2024).
Menteri Perhubungan Budi mengatakan, pemerintah ingin masyarakat bergantung pada transportasi perkotaan, sehingga pembangunan transportasi seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) Jabudebek, bahkan kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun untuk mendukung hal tersebut. . .
Dijelaskannya, “Jadi, konsep angkutan massal perkotaan adalah suatu keharusan. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan koordinasi, kenikmatan, dan kenyamanan bagi masyarakat pengguna angkutan massal perkotaan.
Selain itu, Menteri Perhubungan Budi menilai konsep TOD juga penting karena merupakan titik temu antara angkutan massal perkotaan dengan angkutan lainnya.
“Saya sarankan agar pengembang lain melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan di Bekasi. Karena dari rumah ke stasiun tidak sulit. Dan tempat parkirnya tidak banyak,” ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi mengatakan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu kerja sama baik pemerintah daerah (PEMA) maupun pihak swasta.
“Anda membangun rumah susun. Jadi konsepnya berkelanjutan. Basisnya adalah produk masyarakat yang memudahkan masyarakat. Kalau ada rumah susu, turun, langsung naik kereta,” ujarnya.