geosurvey.co.id di Jakarta-National Police Social Media (Media Sosial) Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Sahroni (Media Sosial) berharap untuk memperketat kendali kegiatan masyarakat.
Ini untuk menanggapi tindakan kriminal (TPPO) dari Paybaru, Riau, Riau, Riau, dan media sosial dan korban bayi (TPPO).
“Kesedihan, orang berdosa, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dilakukan, dan dikatakan di media sosial, mengatakan di media sosial pada hari Rabu (1/21/2025).
Dia berkata: “Oleh karena itu, ini adalah pentingnya gerakan jazz kepolisian nasional untuk mendorong penggemar digital. Jika ada hal -hal mencurigakan yang menyebabkan tindakan kriminal. Jika perlu
Selain itu, Sarrin juga ingin memburu polisi dengan penilaian terbesar.
Sahroni bahkan percaya bahwa ada banyak aktor perdagangan bayi seperti mereka di Indonesia.
Dia berkata: “Bagaimanapun, saya meminta semua orang berdosa untuk dihukum oleh penjahat terbesar. Saya percaya masih ada bayi. Melalui media sosial, saya belum ditemukan. Itu harus mengosongkan segalanya.”
Sahroni juga berharap bahwa populasi bayi akan segera ditangguhkan.
“Semua tindakan yang menarik, orang berdosa, investor, dukungan, penerima atau semua orang menginginkan. Semua anggur kriminal.”
Setelah pengembangan dan pengembangan Kasat Hackrim, ia menyusun Bery Juana Putra, dan kemudian enam tersangka dalam kasus ini.
Sarjana medis tidak memiliki pengalaman. Para pelaku dianggap dapat menjual bayi melalui media sosial.