geosurvey.co.id, Tangang – Rohaya, penduduk Southern -Tangang, diungkapkan sampai mati di Banten, bernama Yonih (62).
Yonih meninggal setelah menyimpan 3 kilogram gas selama berbulan -bulan (2/2/2/2025).
Yonih meninggal pada suatu waktu setelah menerima dua pipa.
Rohaya menyaksikan kematian sebelum kematian Yonih.
“Dia berkata, ‘Allahuakbar, Allahuakbar’, lalu aku mengundangnya untuk mengatakan bahwa dia tidak (berlawanan, merah),” katanya pada siang hari di Pamulan (2/2/2025).
Menurut Rohaya, ekornya sekitar 500 meter di dekat rumah Yonih.
Dia melihat bahwa Yonih membawa dua lengan gas telanjang pada hari Senin sekitar pukul 11:00.
“Di pagi hari saya masih bertemu di depan saya, ke mana saya pergi, dia bilang dia ingin mengambil gas untuk membawa silinder gas dua gol lagi, tetapi dia mengatakan kepada saya untuk pulang lagi untuk menggunakan KTP,” katanya .
Pada saat itu, Rohaya mengatakan bahwa Yonih mengatakan dia menginginkan ekor gas, tetapi diminta untuk pulang, karena pembelian gas bersubsidi hanya dapat digunakan oleh ID (KTP).
Korban kembali ke rumah untuk menyelesaikan bisnisnya, termasuk membeli sayuran.
Segera setelah itu, korban pergi ke gas untuk membeli istirahat di dekat pangkalan gas.
“(Sampai akhirnya), putranya mengangkat lagu ketika dia langsung pingsan bahwa dia membawa silinder gas,” kata Rohaya.
Ketika dia sampai di rumah, kata Rohaya. Yonih melewati gas hijau yang sukses.Â
Yonih segera terburu -buru di Rumah Sakit Permata, tetapi sayangnya, korban dinyatakan meninggal pada saat kedatangan rumah sakit.
“Saya hanya meminumnya, saya tidak ingin. Mengambil Permoma di rumah sakit segera sampai menghilang, dia meninggal,” tambahnya.Â
Artikel ini disiarkan di tribungeang.com berjudul Breaking News: Diasumsikan kelelahan setelah lapisan 3 kg, Yonih, penduduk Pamulan, Yonih