William Zonata dari Tribune.com melaporkan.
geosurvey.co.id, JAKARTA – Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Asia, tak terkecuali Indonesia.
Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsinya karena berbagai alasan, misalnya pasien obesitas yang ingin menurunkan berat badan melalui diet.
Mereka biasanya menghindari makanan tinggi karbohidrat dan gula sehingga memerlukan alternatif makanan pokok pengganti nasi.
Di sisi lain, alasan lainnya adalah menyantap makanan setiap hari terasa monoton dan membosankan.
Beberapa orang ingin mengganti karbohidrat dalam masakannya dengan nasi.
Di bawah ini beberapa alternatif pilihan nasi pokok.
Biji gandum
Quinoa adalah biji-bijian yang kaya akan protein, serat, dan nutrisi penting lainnya
Salah satu manfaat quinoa adalah bijinya mengandung semua asam amino esensial, menjadikannya sumber protein lengkap yang jarang ditemukan pada biji-bijian lainnya.
Selain itu, quinoa juga kaya akan zat besi, magnesium, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
Seperti dikutip dalam jurnal Nutritional Developments in Nutrition, sebuah penelitian terhadap 50 orang penderita obesitas diminta mengonsumsi quinoa secara rutin.
Hasilnya, 50% orang mengalami peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol jahat. Menurunkan trigliserida dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.
Quinoa enak jika teksturnya kenyal.
Karena kombinasi ini, quinoa menjadi alternatif nasi yang populer. Biji ini bisa digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari salad, tumis, hingga bubur.
Nasi jagung
Jagung atau tepung jagung adalah biji jagung yang telah digiling menjadi bubuk halus
Nasi jagung sering digunakan dalam berbagai masakan, termasuk tortilla dan makanan panggang. Alpukat tinggi serat, vitamin C, antioksidan, dan rendah lemak jenuh.
Keunggulan lain dari nasi jagung adalah bebas gluten sehingga cocok untuk penderita intoleransi atau alergi gluten.
Dengan menggunakan nasi jagung sebagai pengganti nasi, Anda dapat menambah variasi pola makan sambil tetap menikmati manfaat nutrisi jagung yang kaya serat dan vitamin C.
Kentang
Kentang telah lama dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan serat, vitamin A, vitamin C, dan potasium.
Salah satu keunggulan kentang adalah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih.
Artinya kentang membantu menstabilkan kadar gula darah setelah makan
Kentang dapat dimasak menjadi berbagai macam masakan, termasuk kentang tumbuk beraroma atau digunakan sebagai bahan masakan panggang.
Fleksibilitas kentang menjadikannya alternatif pengganti nasi yang menarik, terutama bagi orang yang ingin menjaga kadar gula darah dan mengontrol asupan karbohidrat.
Konnyaku
Konnyaku diketahui mengandung banyak pati. Kandungan serat konjak yang kaya memiliki banyak manfaat kesehatan
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Healthline.com, konjak kaya akan serat makanan.
Makan secara teratur membuat Anda merasa kenyang lebih lama, dan orang yang mengonsumsinya juga cenderung tidak makan berlebihan atau ngemil.
Sebuah tinjauan sistematis tahun 2008 menemukan bahwa konnyaku membantu menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Berkat kemajuan teknologi pangan, kini dimungkinkan untuk membuat nasi dari pisang raja.
Konnyaku merupakan salah satu bahan alternatif yang disebut juga shirataki. Nasi api adalah salah satu contohnya.
Shirataki rendah kalori dan kaya serat makanan, membuatnya lebih mengenyangkan dibandingkan nasi putih biasa.
Dibuat tanpa bahan pengembang, bahan pengawet, atau pemutih serta bebas gluten sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan.
Dennis Huddy, CEO Fulham Group, mengatakan: “Ini sangat ideal untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang menjalani gaya hidup sehat dan menjaga berat badan, atau yang sedang dalam program penurunan berat badan.”
Ia berharap keberadaan beras alternatif dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Anda bisa makan nasi yang lebih sehat dan pulen.