![komisi-xiii-dpr-desak-pemerintah-malaysia-usut-tuntas-kasus-penembakan-5-wni_066adce.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/komisi-xiii-dpr-desak-pemerintah-malaysia-usut-tuntas-kasus-penembakan-5-wni_066adce.jpg)
Tribunesh, Tn. Jakarta – Wakil Perdana Menteri Dokter Indonesia harus diselidiki secara menyeluruh.
“Kami menuntut agar pemerintah Malaysia akan menjadi penyelidikan terperinci,” kata Andreas, Sabtu, Sabtu).
Andreas juga menyerukan acara pelajaran untuk warga negara Indonesia yang suka bekerja di luar negeri.
Ini sesuai dengan Negara Bagian Presiden Prabowo Subian yang mengingatkan akan hati -hati ketika dia ingin bekerja di luar negeri.
Andreas mengatakan: “Angkatan kerja kita harus dilatih dan legal untuk dilindungi dari eksploitasi dan tidak ada korban dari perdagangan manusia.
Andreas mengatakan bahwa dia khawatir karena ada banyak pekerja pengungsi yang tidak sejalan dengan persyaratan (bukan anrocedural).
Menurutnya, ada banyak pengungsi ilegal yang menggunakan pengunjung, tanpa visa, tanpa menulis pialang atau serikat pekerja.
Hak untuk banyak migran tanpa migran, dan energinya adalah pegangan dengan gaji rendah.
Andreas juga berharap semua warga negara Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri melalui saluran hukum.
“Lima 5 orang dari populasi Indonesia
Sebelum itu, pejabat Malaysia menghabiskan lima orang dari Tanjung Rhr Water, Selangor, Malayia.
Acara terjadi pada hari Jumat 24, 2025, sekitar jam 3 pagi. Waktu setempat.
Sementara patroli, Apmi menemukan kapal dan memintanya untuk memukulnya.
Namun, resistensi berbasis pangkalan didasarkan pada bidikan kapal.
Hal ini menyebabkan warga negara Indonesia meninggal, dan empat orang terluka.
Lima warga negara Indonesia memikirkan pekerja migran yang tidak Malaysia melalui rute ilegal yang dikelilingi oleh Jujung Rhu, Malaysia, Malaysia, Malaysia, Malaysia, Malaysia
Di antara lima orang adalah korban patroli, ternyata hanya satu perilaku yang berperilaku.
Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak ingin mencapai sejarah peristiwa. Karena sejauh ini tidak ada informasi yang seimbang.
Kronologi acara baru berasal dari organisasi Pilrol Malaysia. Meskipun tidak ada data dari Partai Warga Indonesia yang menjadi korban.
“Kami tidak ingin menebak tentang sejarah acara tersebut.