geosurvey.co.id – Ini adalah contoh studi kasus PPG Daljab 2024 dengan sejumlah kasus yang dapat disesuaikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK.
Peserta Program Pendidikan Guru Berkelanjutan (PPG) (Daljab) Tahun 2024 akan diminta untuk menyusun Laporan Studi Kasus (CSR).
LSK merupakan salah satu tahapan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa program PPG Daljab 2024.
Artikel ini memberikan contoh studi kasus PPG Daljab 2024 yang dapat menjadi referensi bagi peserta.
Guru dapat mengadaptasi penulisan laporannya berdasarkan contoh PPG Daljab 2024 yang diberikan dalam artikel ini.
Simak berbagai contoh studi kasus PPG Daljab 2024 yang telah geosurvey.co.id rangkum di bawah ini. Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 (1) Motivasi siswa semakin rendah A. Permasalahan
Di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam, seorang guru menghadapi tantangan besar ketika beberapa siswa menunjukkan sedikit minat belajar. Mereka sering tidak konsentrasi, malas menyelesaikan tugas, dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Kesulitan memahami materi juga menjadi masalah besar bagi sebagian siswa. B. Upaya Pemecahan Masalah
Guru mencoba berbagai strategi, seperti menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa. Alat seperti gambar dan video digunakan untuk pembelajar visual, sedangkan pembelajar kinestetik diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas langsung.
Guru juga meningkatkan keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif. Teknologi seperti kuis interaktif juga digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Bantuan tatap muka diberikan di luar jam sekolah normal untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan. C. Hasil usaha
Setelah beberapa bulan, siswa mulai menunjukkan peningkatan minat belajar. Mereka lebih baik. D.Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya fleksibilitas dalam metode pengajaran. Guru bus dapat menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan unik setiap siswa. Pendekatan campuran telah terbukti mengatasi masalah motivasi dan pemahaman siswa. Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 (2) Pengalaman pemecahan masalah dan pemecahan masalah dalam pembelajaran sebagai guru.
Saya pernah menemui masalah dalam mengajar kelas siswa dengan kemampuan yang sangat berbeda. Kelas ini mencakup siswa yang sangat cepat menangkap materi pelajaran, serta siswa yang lambat dalam memahami materi. Hal ini menciptakan tantangan besar, terutama ketika melibatkan semua siswa dan merasa tertinggal. A.Permasalahan yang dihadapi
Salah satunya adalah tumpang tindih kecepatan belajar, siswa yang cepat memahami materi cenderung bosan dan merasa tidak tertantang. Sementara itu, siswa yang lambat belajar menjadi frustrasi dan kehilangan motivasi karena merasa tertinggal. Kondisi ini mengganggu dinamika kelas dan menurunkan efektivitas pembelajaran. Selain itu perbandingan tersebut juga menimbulkan perbedaan pencapaian hasil belajar siswa. B. Upaya Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah ini, saya menerapkan beberapa strategi:
1. Pembelajaran yang terdiferensiasi
Saya mulai dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda. Dimana saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan kecepatan dan gaya belajarnya. Saya memberikan tugas atau proyek yang lebih sulit kepada kelompok yang lebih cepat. Sementara itu, saya memberikan bantuan yang lebih intensif kepada kelompok yang lebih lambat dan mengadaptasi materi tambahan.
2. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar
Saya juga memperkenalkan berbagai alat peraga seperti video presentasi interaktif dan tutorial pendidikan untuk menjelaskan konsep-konsep kompleks. Ini membantu siswa yang kesulitan memahami materi menggunakan metode tradisional.
3. Penilaian formatif dan umpan balik yang cepat
Untuk memastikan bahwa semua siswa mengikuti kurva pembelajaran, saya secara teratur menggunakan penilaian formatif dan memberikan umpan balik segera. Ini membantu saya mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan dan segera memberi mereka bantuan yang mereka butuhkan.
4. Pendekatan individualisasi
Saya meluangkan waktu untuk berhubungan secara pribadi dengan siswa yang lambat memahami materi. Saya juga melibatkan orang tua untuk mendukung pembelajarannya di rumah, terutama bagi siswa yang membutuhkan perhatian lebih. C. Hasil usaha
Setelah beberapa bulan menerapkan strategi ini, saya mulai melihat perubahan cepat pada siswa yang merasa lebih tertantang dengan tugas tambahan. Sedangkan siswa yang lambat meningkatkan pemahamannya. Ketimpangan pencapaian hasil pembelajaran juga mulai berkurang dan dinamika di kelas semakin positif. Semua siswa tampak lebih terlibat dan termotivasi selama pembelajaran. D.Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya untuk membantu dan beradaptasi dalam proses pengajaran. Saya belajar bahwa setiap siswa memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Sebagai seorang dokter, penting untuk mengenali perbedaan-perbedaan ini dan menyesuaikan metode penisilin dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, pengalaman ini memperkuat keyakinan saya bahwa dengan pendekatan yang tepat, setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya, meskipun memerlukan waktu dan metode yang berbeda, dan mengatasi perbedaan kelas tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman saya sebagai seorang guru. pendidik. yang berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang. Contoh studi kasus PPG Daljab 2024 (3) tantangan dalam menghadapi perilaku agresif pada anak
Seorang anak di kelas prasekolah menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul atau mendorong teman-temannya, ketika ia merasa frustrasi atau marah. Perilaku tersebut jelas mengganggu aktivitas kelas dan membuat teman-teman yang lain merasa tidak nyaman. A. Upaya pemecahan masalah
Saya memulainya dengan memprediksi situasi yang membuat anak berperilaku agresif. Setelah mengidentifikasi pemicunya, saya mulai mengajarkan keterampilan seksual dan emosional. Misalnya saja cara mengungkapkan diri dengan kata-kata, teknik bahasa untuk menenangkan diri, dan cara meminta bantuan guru. Saya juga melihat anak-anak dalam kegiatan kelompok yang memerlukan kerja sama untuk belajar kasih sayang dan pengendalian diri. B. Hasil usaha
Lambat laun, perilaku agresif anak mereda dan ia mulai menunjukkan kemajuan dalam mengelola emosinya dan belajar berinteraksi lebih positif dengan teman-temannya. Teman-teman sekelasnya merasa lebih nyaman dan harmonis. C.Pengalaman yang berharga
Pengalaman berharga yang saya peroleh adalah pentingnya mempelajari keterampilan sosial dan emosional sejak usia dini. Dengan bimbingan yang tepat, anak dapat mempelajari cara yang lebih baik dalam mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain, Studi Kasus Contoh Daljab PPG 2024 (4) Mengatasi gangguan konsentrasi pada siswa ADHD A. Masalah yang dihadapi.
Seorang siswa di kelas saya menderita gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, yang membuatnya sulit fokus belajar. Siswa-siswa ini sering kehilangan fokus, bergerak tanpa arah dan kesulitan mengikuti instruksi. Hal ini menghambat pemahaman materi dan penyelesaian tugas. B. Upaya Pemecahan Masalah
Saya menerapkan strategi pembelajaran yang khusus dikembangkan untuk siswa ADID. Salah satunya dengan membagi latihan menjadi beberapa bagian dasar dan memberikan jeda singkat di antara sesi latihan. Saya juga menawarkan alat-alat canggih untuk membantu para siswa ini menyalurkan energinya tanpa mengganggu kele. Selain itu, saya duduk bersama siswa dan membuat rencana belajar yang fleksibel dan terstruktur. C. Hasil usaha
Dengan menggunakan pendekatan yang lebih terstruktur dan interaktif, para siswa ini meningkatkan konsentrasi dan keterlibatan mereka di kelas. Dia lebih mampu mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas dengan jadwal dan instruksi yang lebih terorganisir. Hasil pembelajaran juga mengalami peningkatan. D.Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya memahami kebutuhan unik setiap siswa dan menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai. Setiap siswa memiliki cara belajar yang unik, dan dengan strategi yang tepat, mereka semua dapat mencapai hasil yang lebih baik. Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 (5) Pengalaman menemui dan memecahkan masalah selama belajar sebagai guru:
Saya pernah menghadapi masalah ketika saya sedang mengajar di kelas siswa yang berbeda latar belakang dan kemampuan. Permasalahan yang cukup sulit adalah menghadapi siswa yang memiliki minat belajar yang rendah dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran. A.Permasalahan yang dihadapi
Di salah satu kelas yang saya ajar di Leylaquat, beberapa siswa menunjukkan sedikit minat terhadap pelajaran.
Mereka terlalu malas mengerjakan pekerjaan rumah dan cenderung bingung dalam proses pembelajaran.
Hal ini berdampak pada prestasi akademik mereka yang jauh di bawah rata-rata.
Selain itu, saya juga mengalami siswa kesulitan dalam memahami materi, terutama pada pembelajaran yang memerlukan pemahaman konsep lebih dalam seperti matematika dan sains. B. Upaya Pemecahan Masalah
1. Pendekatan Diferensiasi Pembelajaran:
Saya mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa, misalnya untuk siswa yang lebih visual saya menggunakan alat peraga seperti gambar dan video.
Sedangkan bagi siswa yang lebih kinestetik, saya menganjurkan kegiatan yang melibatkan gerakan langsung atau klik terlebih dahulu.
2. Tingkatkan interaksi dan keterlibatan:
Saya juga berusaha meningkatkan interaksi dengan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif yang relevan dengan mata pelajaran.
Saya menggunakan teknologi seperti kuis interaktif dan aplikasi pembelajaran online untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik.
3. Bantuan individu:
Saya memberikan bantuan individual kepada siswa yang mempunyai kendala dalam memahami materi di kelas reguler.
Saya mencoba menjelaskan kembali konsep-konsep kompleks dalam istilah yang lebih sederhana dan memberikan latihan ekstra.
4. Membangun mobilitas dan konektivitas:
Saya meluangkan waktu untuk berbicara dengan para siswa ini secara pribadi, dan Menenba memahami apa yang kurang memotivasi mereka dan bagaimana menemukan cara untuk memicu minat mereka.
Saya juga melibatkan orang tua dalam proses ini, memberikan informasi perkembangan anak dan meminta bantuan di rumah. C. Hasil usaha
Setelah beberapa bulan menerapkan strategi ini, saya mulai melihat perubahan positif pada siswa. Mereka yang sebelumnya kurang termotivasi mulai menunjukkan peningkatan minat belajar, lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi kelas.
Prestasi akademis mereka juga meningkat secara signifikan, terutama seiring dengan peningkatan nilai ujian mereka.
Siswa yang kesulitan memahami materi juga mengalami peningkatan pemahaman konseptualnya. Meskipun perbaikan tersebut tidak terjadi secara instan, namun kemajuan yang ditunjukkan sangat menggembirakan. Meskipun perbaikan tersebut tidak terjadi secara instan, namun kemajuan yang ditunjukkan sangat menggembirakan.
Dengan bimbingan tatap muka dan metode pembelajaran yang disesuaikan, mereka dapat mengejar ketertinggalan. D.Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya fleksibilitas dalam proses pengajaran dan perlunya menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan siswa.
Setiap siswa merupakan individu yang unik dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
Sebagai seorang guru, saya harus terus beradaptasi dan mencari cara terbaik untuk membantu setiap siswa mencapai potensi maksimalnya. Selain itu, keterlibatan dan komunikasi dengan siswa dan orang tua sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
(geosurvey.co.id/M Alvian Fakka)