Laporan reporter geosurvey.co.id Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, PADANG – Ekonom Indonesia yang mengajar di Amerika Serikat, Iwan J Azis, mengatakan sumber daya Mikro, Kecil, dan Menengah harus dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara.
“Dari 100 kelompok usaha di Indonesia, 99 persennya adalah UKM, namun perhatian masyarakat biasanya hanya tertuju pada perusahaan besar yang jumlahnya hanya 1 persen.”
Sementara kebutuhan pembiayaan UKM sangat tinggi dan masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal, kata Iwan pada Konferensi Bank Ekonomi Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan Seminar Komunitas Padang. belum lama ini
Iwan mendesak pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada UKM, termasuk akses yang lebih baik terhadap strategi keuangan dan pertumbuhan.
“Saya berharap dengan kebijakan dan hubungan yang tepat antara pemerintah, UKM, dan lembaga keuangan, salah satunya BPR/BPRS, Indonesia dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” kata Iwan.
Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah mengatakan industri BPR BPRS hadir untuk menghidupkan kembali perekonomian kerakyatan tanah air saat itu sesuai dengan paket kebijakan Oktober 1988 (Pakta 88).
“BPR/BPRS di desa, kota, kabupaten kecil, selain menjadi pusat kehidupan masyarakat kecil, juga melayani kebutuhan masyarakat setempat, mengutamakan intelijen lokal dengan mandat unik, yaitu menghilangkan pinjaman dan membiayai yang berkinerja buruk. UKM,” ujarnya. dengan boneka teddy
Ia mengatakan perluasan tugas dan fungsi UU P2SK merupakan salah satu cara untuk memperkuat stabilitas industri ini.
“Harus kita sadari bahwa tujuan utama industri ini adalah koordinasi seluruh pemangku kepentingan, sehingga menempatkan kami sebagai bank sangat dekat dengan komunitas UKM,” kata Tedy.
Anggota Komite OJK Dian Ediana Rae mengatakan pemerintah dan pihak terkait berupaya memperkuat stabilitas sektor keuangan melalui integrasi yang dapat membawa keberhasilan dan pertumbuhan kuat pada sektor BPR – BPRS.
Burhanudin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia, mengatakan BPR harus meningkatkan perannya dalam pembangunan perekonomian Indonesia, terutama pada masa pemerintahan Prabowo Gibran yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
Beliau menyoroti beberapa program penting yang akan menjadi fokus pemerintahan mendatang, yang sebagian besar ditujukan untuk memperkuat perekonomian masyarakat berpendapatan rendah, melalui kemitraan dengan UKM, pengusaha kecil dan masyarakat lokal, serta beliau juga menekankan bahwa BPR mempunyai peran penting dalam mewujudkan hal tersebut. berperan dalam mendukung hal ini. pemerintah. khususnya untuk memperkuat perekonomian daerah.
“Saya berharap seluruh jajaran BPR berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan menyukseskan program kelautan pemerintah di masa depan. Kita harus fokus pada langkah-langkah konkrit untuk membangun komunitas ini agar bisa bersaing dengan yang lain. negara-negara,” katanya.
Konferensi Buruh Nasional ini merupakan program tahunan Perbarindo menurut ADART Perbarindo dan juga menetapkan serta memaparkan keputusan-keputusan terkait dengan tiga poin kebijakan yang ada saat ini, yaitu penerapan kebijakan pendapatan utama, kebijakan saat ini dan satu lagi dalam penerapan SAK EP. Terkait dengan CKPN. BPR, rekomendasi berikut harus disampaikan kepada pihak berwenang dan pemangku kepentingan lainnya
Catatan Kaki: Narasumber Seminar Nasional Konferensi Ketenagakerjaan Nasional di Perbarindo kali ini dengan judul “Ketahanan Bank Swasta Sebagai Pilar Pengembangan UKM dalam Pusaran Regulasi”, dibuka oleh Dian Ediana Rae selaku Anggota Dewan OJK . Komisaris. Padang segera