
Laporan Reporter Tribunu.com Eco Superiano
Praktik penipuan atau penipuan telah menjadi ancaman serius bagi bisnis di Indonesia, termasuk Tribuna.com, Jakarta – industri perusahaan kecil dan menengah (MSME).
Beberapa metode penipuan yang terjadi di antara pengusaha UMKM adalah pencurian uang tunai, pencurian atau distribusi wewangian.
Penipuan populer dengan rezim pelaku menyebabkan pemasok palsu dan kemudian uang itu dihapus dengan mengeluarkan faktur dengan beberapa pembayaran yang ditujukan untuk duplikat pemasok.
Pakar anti -tahun yang berlalu, Puthi Aaliya Rahma mengatakan bahwa metode kecurangan menyebabkan risiko keuangan UMKM, tetapi melemahkan kepercayaan konsumen dan membahayakan keberlanjutan bisnis.
“Kurangnya kesadaran penipuan dan kurangnya pemahaman sumber daya manusia untuk mempertahankan penipuan difokuskan pada partai -partai penipuan dan eksternal,” kata Puthi dalam penjelasannya pada hari Sabtu (7/12/2024).
Sayangnya, penipuan yang terjadi dalam UMKM sering tidak terdeteksi karena aktor bisnis tidak dipahami oleh pentingnya pendidikan dan pencegahan sejak usia dini.
Sebagai Penguji Penipuan (CFE), pendidikan penting untuk melindungi usaha kecil dari ancaman ini.
“Pendidikan adalah langkah pertama yang sangat penting untuk mencegah penipuan. Dengan memiliki pemahaman yang tepat tentang UMKM, mereka dapat mendeteksi dan mengatasi risiko penipuan sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan besar.
Berdasarkan pengamatan bunga, metode penipuan yang sering terjadi di UMKM, yang sering dimanipulasi dengan laporan keuangan, penipuan dalam pengelolaan inventaris dan penipuan dalam proses rantai pasokan.
Penggunaan perangkat lunak akuntansi dengan sistem audit otomatis, serta pentingnya transparansi data dalam kegiatan bisnis, mendukung Puthi MSP untuk menggunakan teknologi sebagai metode identifikasi yang tepat waktu.
Pendekatan ini sangat penting di era digital, di mana banyak UMKM mulai beralih ke platform online untuk melakukan bisnis.
“Teknologi tidak hanya membantu mengurangi risiko penipuan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasi secara keseluruhan,” katanya.
Puthi menambahkan bahwa selama waktu ini ia berpartisipasi dalam pengembangan pelatihan dan pedoman yang dirancang khusus untuk kebutuhan aktor MSM, termasuk cara menciptakan budaya kerja dengan integritas dan cara membangun kepercayaan pelanggan.
“Integritas bisnis adalah dasar utama bisnis. Mudah bagi UMKM untuk membenarkan transparansi dan tanggung jawab untuk mendapatkan kepercayaan diri dari karyawan dan mitra internal, ”katanya.