
geosurvey.co.id, Jakarta – Hakim Konstitusi Saldi Isra mengingatkan pengacara yang melanjutkan panggilan pemilihan untuk lebih memahami Otoritas Pengadilan Konstitusi (MK).
Ini dibawa setelah banyak pelamar memberikan diskriminasi dan mengatakan bahwa Mahkamah Konstitusi tidak berwenang untuk mencoba kasus yang mereka bawa.
“Jika pengadilan tidak disetujui, kasus kami harus segera ditutup,” kata Saldi di ruang panel MK II, Jakarta, pada hari Jumat (1/24/2025).
“Jadi setiap kali saya mengingatkan pengacara ini, jika Anda ingin pergi ke hak konstitusional, Anda juga harus membaca keputusan dari pengadilan,” lanjutnya.
Saldi menjelaskan bahwa sejak pemilihan 2004, Mahkamah Konstitusi mengkonfirmasi pengulangannya mengambil sengketa pemilihan, serta hal -hal yang tidak hanya melibatkan hasil pemungutan suara, tetapi juga pelanggaran terhadap administrasi dan negara.
Dia juga mengutip bahwa pengadilan memiliki wewenang untuk membatalkan keputusan kandidat senior jika ada pelanggaran serius.
“Pengadilan ini, lesu, proses ini. Orang -orang yang telah diselesaikan dapat diberhentikan di sini jika dikonfirmasi bahwa ada situasi yang belum tercapai,” tambah Saldi.
Dia ingat pengacara bahwa tidak ada gunanya menyerahkan diskriminasi pada yurisdiksi Konstitusi, mengingat bahwa otoritas dikonfirmasi dalam beberapa keputusan sebelumnya.
“Tidak apa -apa jika Anda ingin membuat pengecualian, tetapi masalah otoritas telah dikonfirmasi berkali -kali untuk waktu yang lama,” katanya.