geosurvey.co.id – Contoh teks khotbah Jumat bertema Maulid Nabi Muhammad SAW. pada tahun 2024
Teks khutbah Jumat bulan Rabiul Awal 1446 H dalam artikel ini bertepatan dengan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW yang tahun ini jatuh pada Senin (16/9/2024).
Dalam Khutbah Jumat Maulid Nabi 2024 ini dijelaskan pentingnya merayakan Maulid Nabi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena kita telah mendapat hidayah dari-Nya.
Khotib tersebut dapat mengajak umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ketabahan terhadap seluruh ajaran Nabi.
Contoh teks khutbah jumat ini dapat dibaca pada saat khutbah jumat pada hari jumat 13 september 2024.
Simak contoh khutbah Jumat berikut ini yang dikutip dari laman Pondok Pesantren Lirboyo. Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad SAW melihat Khutbah Jumat I اَلْحَمْدُ للهِ, اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعلَ الْاِلهِ uti uti ِّكِ ِ ِ igh igh igh igh igh igh ِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْس َنُ نَدِيًًا. dan بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَهَى: بِسْمِ اللهِ اللهِ konsul الرّْح
Pada kesempatan ini khatib berwasiat, khususnya kepada khatib sendiri dan jamaah pada umumnya, agar kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kepercayaan Terhadap Makna Tuhan هُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Inilah pembenaran yang kokoh dari lubuk hati kami atas segala ajaran yang dibawa oleh Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan takwa dalam arti Allah
Kita penuhi segala perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya. Sirran wa alâniyatan. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Dhâhiran wa batinan. Masuk dan keluar.
Orang-orang bisa melihat atau tidak. Orang dipuji atau tidak dipuji. Kami terus melakukan apa yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kami. Wasiat ini bukan sekedar wasiat rutin yang disampaikan oleh para khatib Jum’at, namun menurut Imam al-Hadad, dalam kitab an-Nashaih ad-Diniyyah, wasiat takwa tersebut adalah:
Kehendak Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam, bagi manusia dahulu, sekarang dan yang akan datang. Semoga Allah Ta’al menerima ketakwaan kita, baik yang wajib maupun sunnah. Amin, Tuhan semesta alam. Jamaah Jumat Rahimakumula
Dalam buku berjudul Cahaya karya al-Imam al-Habib Abu Bakar bin Hasan Al-Attas Azzabidi dijelaskan adanya percakapan antara Allah Ta’ala dan Nabiyullah Dawood Al-Hissalam. Yakni Nabiyulloh Dawud Alaihissalam bertanya kepada Allah Ta’ala: “Ya Allah, nikmat kecil apa yang ada pada-Mu?” Allah Ta’ala menjawab: “Nafas yang kamu hirup setiap hari adalah suatu nikmat kecil di sisi-Ku.”
Bayangkan, nafas yang kita hirup setiap hari, yang bagi kita adalah oksigen, karena Allah Ta’ala adalah nikmat yang paling kecil. “Jadi, apa berkah terbesarmu?” Nabi Daud bertanya lagi. “Penciptaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam” jawab Allah ta’ala.
Tidak mengherankan jika hadis Qudsi mengatakan:
Artinya: Seandainya bukan karena Engkau wahai Muhammad niscaya Aku tidak akan menciptakan alam semesta ini, kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sungguh merupakan anugerah dan anugerah terindah dari Allah SWT yang patut kita syukuri.
Allah Ta’ala berfirman:
Artinya : “Sesungguhnya Allah Ta’ala memberikan pemberian kepada orang-orang mukmin ketika Dia mengutus mereka Rasul.” (QS Ali Imran : 164) Sholat Jumat Rahimakumullah
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun tak terasa kita telah memasuki bulan Rabiul Awwal, bulan lahirnya Baginda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Seorang utusan yang diutus untuk membawa rahmat dan kasih sayang kepada manusia dan alam semesta. Rahmatan lil ‘alamin.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menyeru seluruh umat manusia ke jalan Allah subhanahu wa te’ala, jalan kebenaran (as-Sirotul mustaqim). Demikianlah jalan orang-orang yang diridhoi Allah Ta’ala, para Nabi dan Rasul, serta orang-orang shaleh di masa lampau. Yakni cara Islam.
Semua nabi dan rasul terdahulu mempunyai keimanan yang sama dan kita tidak boleh membeda-bedakan mereka. لَا نُفَرِّقُ بَيْنَهُمْ أَيْ فِي اْلعَقِيْدَة
Dari Nabiyullah Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, mereka memanjatkan kalimat Tauhid untuk mempersatukan Allah SWT. Ilaha Illallah. Kemudian datangnya Syariat Nabi Muhammad SAW. untuk menyempurnakannya. Berat menjadi ringan. Yang sulit menjadi mudah. Inilah ciri khas hukum Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam membawa agama Islam. Inilah agama yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Artinya: “Sesungguhnya agama Allah subhanahu wa ta’ala adalah Islam.” (QS Ali Imran : 19) Jamaah Sholat Jumat Rahimakumullah
Syekh Nawawi Banten, dalam Tafsirnya, Marah Labid fi Tafsiril Qur’anil Majid (Juz 1 halaman 91) mengatakan, maksud ayat tersebut adalah tidak ada agama yang diridhoi Allah subhanahu wa ta’ala kecuali Islam.
Yakni agama tauhid dan syariat mulia para rasul terdahulu. Ayat ini diturunkan karena ada klaim agama lain yaitu Yahudi dan Nasrani yang merasa lebih baik, benar dan lebih penting dari Islam.
Semoga Allah subhanahu wa te’ala memberikan kekuatan dan istiqomah dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ikuti jejak hidupnya yang penuh cahaya, ilmu dan hikmah. Banyak doa padanya. Dalam diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memang ada teladan yang baik dan patut ditiru. Terlepas dari spesialisasi yang melekat padanya. Sebagaimana ungkapan Syekh Abdul Hamid Hakim dalam kitab Ushul Fiqh Mabadi Awwaliya: الأَصْلُ فِي أَفْعَالِ النَّبِيِّ صَلِّ صَلَُِّى ََُول أَفْعَالِ َلَّمَ َّ الدَّلِيْلُ عَلَى اخْتِصَاصِهِ
“Hukum asli segala perbuatan Nabi harus diikuti kecuali ada bukti khusus.” هُ شَر по-غور َرَسُوْلُه ُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهْوَانِهَََِِِىِ لَ ََََِِِِِّ. َيِّدِنَا مُحَمESّ000ٍ وِعَلersi ِ كَلِمَ di ِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ الهُمْنِ اللهُمّ] ادِكا وف A اْ اْ اْ اْ اْ اْ اْ اْ اْ اْ oran ا oran ا oran اْ يَّ ِيْنْ ِي. Shalawat Allah ً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. Dengan izin Allah حَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ! atas
(geosurvey.co.id/Muhammad Alvian Fakka)