
Triponnews.com mencegah pajak ilegal (mengintimidasi uang) oleh regulator jalan Jakarta -Pollis, atau disebut OGA bersih di tempat kerja atau persimpangan pengemudi kontainer.
Kepala Kepolisian Jakarta Utara Ahmad Fata dikatakan telah menanggapi ratusan pengemudi truk di demonstrasi
“Kemarin, aku berhubungan dengan pengemudi. Uang intimidasi yang diinginkan tidak mau berada di tempat kerja atau bahwa kita biasanya berada di jalan.”
Pembatasan ini telah lama dilakukan, tetapi mereka masih muncul kembali.
Ketika tidak ada petugas, Klein siap memeras uang.
Dia menambahkan: “Sejak awal mereka disiplin bahwa mereka bersama agen kucing dan tikus. Uang rata -rata yang diminta adalah sekitar 10.000.
Lelang berjanji untuk mengambil langkah -langkah kuat dan SERT untuk diintegrasikan dengan lembaga dan sanksi yang relevan.
Sebelumnya, ratusan pengemudi truk kontainer melakukan demonstrasi pada hari Selasa (21/2/20) di Danjung Pro Jakarta Utara.
Demonstrasi itu dibuat semacam oposisi terhadap cara -cara preman dan pajak ilegal.
Pengemudi truk kontainer segera menelepon Belindo, yang sering terjadi di banyak titik terminal utama, seperti terminal kontainer Prock One (NPCD1) yang baru, terminal Koja dan terminal Geja dan terminal kontainer internasional (GIGT).
Mereka percaya bahwa sopir truk kontainer dikatakan mengejar preman yang berbahaya bagi pekerja.
Pembatalan kebijakan Port Gate Pass pada beberapa item yang tersisa dalam demonstrasi, yang menyediakan pengemudi hingga 1 jam layanan pemuatan dan pembuangan, menambahkan gerbang di NPCT1, sering meningkatkan sistem yang keliru, dan menyediakan tas parkir gratis di pelabuhan.
Perlindungan untuk semua pengemudi dari jalanan jalanan ke fasilitas (toilet, ruang makan dan ruang tunggu untuk pengemudi/embrio dan pengguna pelabuhan lainnya.