
Tribunus.com, Jakarta – Komisi Pertemuan Korupsi (KPK) membuka hasil yang disita mantan wakil presiden partai Nasadem Ahmed Ali, yang dicari pada hari Selasa (7/1/25).
Kelompok investigasi menyita uang rupee dan mata uang asing, yang merupakan RP.
Juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugtiarto mengatakan pada hari Kamis (2 Januari 20125), “RP 4,4 miliar disita oleh para penyelidik di DPR di Jakart Barat.
Selain miliaran uang, para penyelidik juga menyita tas dan jam tangan mewah, dokumen dan bukti elektronik (BBE).
Tempat tinggal Ahmed Ali dari Caban Jeruks di negara barat ditemukan untuk solusi potensial untuk bekas Kuta Kartanenagar (Cooker) dan Rita Vidisari.
KPK mencurigai bahwa uang dan barang telah disita dari Ahmed Ali House untuk kepuasan Rita Vidisari.
Dia berkata, “Kasus di atas diduga memiliki tautan dan akan diselidiki di bawah ini,” katanya.
KPK sebelumnya menemukan bahwa Rita Vidisari diduga telah menerima pikiran yang terkait dengan penambangan batubara.
Direktur Investigasi KPK Asep Guntur Rahu mengungkapkan bahwa Rita Vidisari menerima $ 3,3 (AS) seharga $ 5 per metrik batubara.
ASEP mengatakan kepada wartawan yang dikutip pada hari Senin (2 Januari), “Pada waktu itu, RW mendapat kepuasan dari beberapa perusahaan sebagai wilayah kompor.
Seorang jenderal Polisi Mulai mengatakan bahwa perusahaan batubara dapat melakukan miliaran metrik ton penelitian batubara.
Namun, ASEP masih menahan diri untuk tidak memberikan informasi terperinci dengan pemahaman terbaru tentang Reta. Karena proses investigasi masih berlangsung.
“Oke, Anda bisa membayangkan karena perusahaan dapat memiliki miliaran nada metrik untuk mendapatkan risetnya.”
ASEP mengatakan bahwa Rita diduga menyambut solusi untuk mengirimkan artikel tentang pencucian uang (TPPU).
Banyak properti masih dipelajari, yang dapat diperoleh dari hasil korupsi.
Salah satu upaya adalah menguji para saksi.
Pada hari Kamis, 27 Juni 224, KPK telah menguji seorang pengusaha di Kalimantan Timur bernama Amin Amin.
Tim investigasi mempelajari sumber dana untuk ratusan mobil yang sebelumnya disita.
Juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugtiarto mengatakan terakhir kali, “juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugiyarto mengatakan bahwa kata juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugiarto. Juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugtiarto mengatakan bahwa juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugiyarto mengatakan bahwa juru bicara KPK Tesa Mahardika Sugiearto mengatakan.
Pada hari Kamis, 29 Agustus 224, para penyelidik juga menguji Presiden Energi PT Sentosa Tan Polin Alias Polin Tan.
Bahkan, KPK mencari tempat tinggal wanita, yang biasanya disebut Cole Queen.
“Sekarang mengalir ke banyak orang. Uang ini (Rita vidisari, merah).
Rita Vidisari dinobatkan pada 16 Januari 2018 dengan PT Media Bangun Berasma Khairudin Komisaris KPK.
Rita dan Khairudin dicurigai mencuci uang dari konsekuensi yang tidak berdaya dan mendapatkan lisensi untuk Kuas Kuta Kartanenagar di pemerintahan Rp 436 miliar.
Mereka dianggap menghabiskan manfaat dari membeli nama, tanah, uang tunai, atau cara lain dari orang lain.
Dalam hal ini, Rita sekarang adalah daun wanita bambu bambu.
Atas dasar keputusan peninjauan (PK) di Mahkamah Agung (MA), Rita juga dijatuhi hukuman membayar penalti 600 juta rps di penjara 6 bulan, termasuk hak -hak politik orang yang dibatalkan selama 5 tahun setelah kejahatan utama selesai.
Ritla RP 1 oleh RP miliar tagihan pemohon izin dan mitra proyek. Miliar telah terbukti menerima miliaran upah dan suap.
KPK kemudian mengembalikan Rita Vidisari sebagai tersangka, mungkin senang.
Dia mungkin senang untuk penambangan batubara kecil, yang merupakan $ 3,3 per ton batubara dengan $ 3,3 per ton batubara.
Selain itu, nama Reta juga diberikan kepada dugaan TPPU dengan PT Media Bangun Berasma dan Komisaris Khairudin.
Keduanya dicurigai mencuci uang gratis pada 436 miliar rps.
KPK memiliki banyak bukti terkait dengan TPPU Rita Vidisari.
Dari mereka, 72 mobil, 32 sepeda motor, ratusan dokumen dan 104 kendaraan dengan bukti elektronik.
KPK telah menyita sekitar setengah dari triliun rupee yang terkait dengan proses Rita Vidisari.
Informasi ini: Rupia Currency Rp 350.865.006.126,78. Uang itu disita dari 36 akun dari tersangka dan pihak terkait lainnya. Dolar AS adalah $ 6.284.712,77. Uang itu disita dari 15 akun atas nama satu tersangka dan pihak terkait lainnya. Shizd Dollars di SGD 2 005.082. Uang itu disita dari 1 akun atas nama akun.
Jika hasil CCC ditambahkan ke bentuk perak, total RP adalah 47693 951 797,48 (476,9 miliar).