
Tributews.com, Jakarta – Berikut ini adalah kondisi medis yang mengandung keluhan gangguan tulang belakang, yang membutuhkan tes pencitraan resonansi magnetik (MRI), teknologi pencitraan medis, yang mendeteksi berbagai penyakit.
Menggunakan magnet besar dan gelombang frekuensi radio, MRI dapat menghasilkan gambar rinci organ dan jaringan tubuh.
Yang pertama adalah bagian belakang.
Spesialis Ahli Bedah Saraf, Dr. Doctor Wavan Muliwan, SPBS, Subnutes. N-TB, SPKP, Aak mengatakan bahwa bahkan jika seseorang telah memberikan keadaan kedokteran, rasa sakitnya masih dirasakan oleh nyeri punggung bawah dalam 4 minggu.
Kemudian lakukan MRI segera.
Hal yang sama bisa dilakukan saat Anda merasakan sakit leher.
“Jika lebih dari 4 minggu, saya mengambil dokter obat Shadhi atau dokter Shadhi, tetapi itu tidak akan hilang bahkan jika itu tidak hilang. Sudah waktunya untuk MRI,” katanya ketika seorang staf media bertemu di Rumah Sakit Jakarta pada Kamis 2/27/2025).
Kedua, rasa sakit yang menyebar ke kaki
Ada nyeri lumbar atau tidak, tetapi rasa sakit menyebar ke kaki.
“Kakinya terangkat sedikit, atau menyebabkan sedikit rasa sakit, atau tanpa menghilangkan rasa sakit. Jika muncul, Anda harus segera MRI,” dokter yang secara aktif mempraktikkan otak Jakarta Sigma dan tulang belakang Rumah Sakit Jakarta.
Secara teknis, dokter meminta pasien untuk melakukan tes MRI sambil menunjukkan gejala, katanya.
Namun, seseorang juga dapat melakukan MRI selama pemeriksaan medis, pasien ingin tahu apa kesehatannya. Secara medis bukan dokter yang dipesan.
“Pasien benar -benar ingin tahu, karena MCU sering bertemu pasien di daerah ini, datang ke dokter, karena ada masalah kesehatan seperti jepit saraf setelah menyaksikan pemeriksaan medis,” katanya.
Pada saat yang sama, MRI dari Rumah Sakit Jakarta memperkenalkan perangkat diagnostik Tesla dengan seri terakhir.
Seri MRI ini memberikan citra yang lebih rinci dan tepat dari keadaan tubuh pasien.
Dokter Wavan mengatakan bahwa MRI memiliki karakteristik lengkap 1,5 Tesla, sehingga penggunaannya semakin diperbesar, terutama untuk sumsum tulang belakang.
Alat ini mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi, seperti saraf nukleus lezat (HNP), air mata ligamen dan tendon lutut, pergelangan kaki, bahu, sistem peredaran darah di otak, sistem otak, sistem empedu dan organ penting lainnya.
“Dengan adanya perangkat MRI Tesla 1.5 ini, kami berharap dapat memberikan lebih banyak keuntungan bagi pasien untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan cepat. Perangkat ini mampu mengurangi gangguan pasien selama proses pemindaian. Proses uji relatif dengan perangkat yang nyaman dan desain ruangan cepat, sehingga pasien juga dapat merasa nyaman selama prosedur inspeksi.
Kegiatan ini memiliki talk show yang sehat tentang para ahli yang berbagi pengetahuan, termasuk spesialis ortopedi di Rumah Sakit Dr. Jakarta. Praktis untuk Jakarta di Adrian Willem Tarigan, Jakarta Jakarta Orthopdic Center Hospital. Program ini dipimpin oleh Dr Dr. Dr. Dr. Dr. Dr. Ili Rizliyavati, SP Rad dan Dr. Bono Nurvijayanto, kepala unit radiologi di Rumah Sakit Jakarta, SP Rad.