
geosurvey.co.id, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Messsinek), Satrio Somens Brojengoro telah menjadi proyektor setelah sejumlah warga sipil negara (ASN) telah ditunjukkan di kantornya.
Satrio Somentri Brodzhonegoro telah ditunjukkan, terkait dengan masalah pelepasan unilateral untuk melakukan kekerasan dan kesombongan kepada karyawannya.
geosurvey.co.id memantau rumah resmi Anda, yang terletak di JL. Widya Chandra IV No.19, Rt.7/RW.3, Senayan, Jakarta Selatan tampak tenang pada hari Selasa (21.01.2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Toyota Avanza hanya memiliki dua mobil Pajero Mitsubisi yang diparkir sebelum kediaman resminya.
Dia juga melihat sepeda motor Patwal, yang juga diparkir di dua mobil.
Rumah yang terletak di ujung jalan ditutup dengan sangat erat.
Hanya ada beberapa asisten dalam perlindungan rumah.
Tak lama kemudian, asisten datang untuk bertemu media, yang menunggu kediaman resmi Satrion.
Menurutnya, Satrion akan terus datang ke Kementerian Waktu Kementerian Pendidikan untuk bekerja seperti biasa hari ini.
“Kemudian, G -N (Sattrio) akan terus pergi ke kantor,” kata Asisten Jurnalis.
Ditanya apakah Satrion sendiri masih berada di kediaman resmi, asisten tidak menanggapi lebih detail.
Namun, ia hanya mengatakan bahwa Satrion akan menjelaskan masalah ini bahwa hari ini menyerang satrion untuk Kementerian Pendidikan dan Budaya.
“Anda nantinya akan menjadi konferensi pers di kantor. Jadi nanti informasinya akan ada di kantor,” jelasnya.
Sejauh ini, tidak ada tanda -tanda Satrio untuk meninggalkan tempat tinggal resmi mereka di kantornya.
Sebelumnya, lusinan karyawan Keendiktisaintek mengadakan demonstrasi yang mengutuk dugaan penolakan terhadap karyawan kementerian di hadapan Kementerian Tithor, Senayan, Jakarta, Senin (01.2025).
Dalam aksi tersebut, para pekerja mengenakan pakaian hitam dan spanduk protes terperinci di kamus Satrio Satrio Broddhonegoro.
“Lembaga negara bukan sario perusahaan swasta dan istrinya,” tulis spanduk itu.
Ketua Direktorat -Jenderal Pendidikan Tinggi Suwitno mengatakan bahwa prosedur mutasi di Kementerian Pendidikan dan Budaya tidak dilakukan sesuai dengan prosedur tersebut.
“Perubahan pada Kementerian, ketika pertanyaan tentang perubahan posisi kepemimpinan adalah umum. Tetapi sedemikian rupa sehingga mereka tidak elegan, caranya tidak jujur, metode juga tidak sesuai dengan prosedur,” kata mereka dengan kasar.
Salah satu puncak kekecewaan Kementerian Pendidikan dan Budaya adalah penolakan salah satu karyawan Kementerian Waktu.
Suwitno mengatakan disiplin karyawan harus dilakukan secara prosedural.
“Jika karyawan telah melakukan kesalahan, ini dapat diikuti dengan hukuman disiplin. Tetapi prosedurnya harus jelas, ini tidak dilakukan sama sekali,” katanya. Lusinan karyawan Kementerian Tittels melakukan demonstrasi yang mengutuk perkiraan penolakan terhadap Kementerian Pendidikan, Senan, Jakarta, Senin (20.01.2025). (geosurvey.co.id/fahdi fahlevi)
Respons Satrion
Satrio sendiri percaya bahwa demonstrasi ini disebabkan oleh upaya mutasi massal yang dilakukan oleh kementerian.
Satrio menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari reformasi penyelamatan anggaran pemerintah, menurut kepemimpinan presiden.
“Kami ingin menyesuaikan kementerian ini untuk membuatnya lebih efektif,” katanya di The Bandung Institute (ITB) setelah hadir pada cancens pada hari Senin. Kamus Satrio Somery memiliki seorang istri bernama Sylvia Ratnavati. Angka dan peran ini sampai namanya dipanggil selama demonstrasi karyawan. (Collage geosurvey.co.id)
Sanggahan terkait dengan tuduhan kekerasan
Menanggapi tuduhan kesombongan dan Shamara Sattrio, ia dengan tegas membantah.
“Ini bukan tamparan. Informasinya benar -benar salah,” katanya.
Satrio menambahkan bahwa partainya “membersihkan” untuk mengatasi langkah -langkah yang dianggap tidak berguna.
“Faktanya adalah bahwa kita membersihkan, kita menghapus banyak langkah yang kita anggap sia -sia. Mungkin ada beberapa yang tidak nyaman.” katanya.