Laporan dari reporter Tribun News.com Rina Ayu
geosurvey.co.id, Jakarta- Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBN) RI Sundoyo berharap pelonggaran pembatasan di Indonesia menjadi program prioritas pemerintahan selanjutnya.
Presiden baru, Prabowo Subianto, mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dia lakukan untuk mengurangi jumlah sandera.
Saat ditemui di Kantor BKKBN, Jakarta, Selasa (15/10/2024), ia mengatakan, “Langkah strategi mengatasi larangan tersebut ke depan dapat dilihat pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021.”
Keputusan Presiden tersebut dibuat untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilaksanakan dan mempercepat pengurangan kelembagaan.
Namun, Sundoyo mengingatkan bahwa strategi lanjutan harus didasarkan pada hasil pengurangan pembatasan di masa lalu.
Hal ini untuk menentukan intervensi mana yang tepat dalam upaya mengurangi laju penyitaan di negara tersebut. “(Pengurangan larangan tahun 2024) sedang dikaji. Tugasnya melihat nutrisi, ASI, vaksinasi pencegahan dasar,” ujarnya.
Diakuinya, masih terdapat kekurangan kinerja di sektor tersebut sehingga program anti larangan tidak berjalan dengan baik.
Diketahui, pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin menargetkan penurunan tarif pajak Indonesia hingga 14 persen pada tahun 2024.
Sayangnya, menurut data Kementerian Kesehatan, angka pencegahan di Indonesia diperkirakan mencapai 21,5 persen pada tahun 2023, hanya turun 0,1 persen dari tahun lalu sebesar 21,6 persen.