Dilansir reporter geosurvey.co.id Endrapta Pramudieth
Berita trivan.
Ia yakin AI dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan industri media.
Dahlan mengakui bahwa banyak peran di media yang bisa digantikan oleh AI, termasuk pembuatan konten yang selalu menarik.
“Jika Anda menganggap konten sebagai konten yang selalu hijau dan segar, mungkin konten ramah lingkunganlah yang akan menghancurkan AI dalam waktu dekat. Cara membuat ayam yang lezat sungguh luar biasa. AI akan melakukannya dengan lebih baik lagi.” Jurnalis・Dahlan berbicara di jurnalis Kompas Gramedia acara forum. Di Compass Tower, Jakarta, pusat era digital (27/9/2024).
“Benar? Sayangnya, konten yang selalu hijau ini menyumbang 60 hingga 70 persen dari seluruh lalu lintas. Jadi ini merupakan gangguan yang sangat besar. Benar? Itulah kunci jawaban dari pelajaran ini. AI adalah Anda bisa melakukannya dengan lebih baik.’ rambut lebih bagus dengan AI,” lanjutnya.
Namun di saat yang sama, Dahlan menilai AI tidak bisa menggantikan konten baru.
AI memerlukan data historis, sehingga jurnalis akan terus menjadi kunci dalam menciptakan konten baru.
“Konten baru itu penting. Jurnalis memberikan perspektif, bukan sekedar fakta. Perspektif dipengaruhi oleh nilai-nilai kita. Kalau kita percaya pada demokrasi, berita kita pasti ada. Pasti sampai,” kata Dahlan.
“Kalau kita percaya masyarakat, begitulah prospeknya. Kita masih bisa mengembangkan prospek itu,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa AI tidak memiliki nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, termasuk jurnalis, untuk mengevaluasi AI agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tugas semua orang, termasuk jurnalis, adalah mengevaluasi AI agar bisa membantu masyarakat sebanyak-banyaknya dan tidak merugikan mereka,” kata Dahlan.
Dia menyimpulkan bahwa lebih baik menganggapnya sebagai kalkulator untuk membantu perhitungan manusia.
“Bayangkan AI sebagai kalkulator. Ini membantu kita dalam perhitungan. Jadi lebih sederhana, bukan? AI bukanlah musuh, melainkan teman. Bagaimana kita menerima, memahami, dan berinteraksi dengan AI? Itu alat baru,” pungkas Dahlan.