Laporan reporter geosurvey.co.id Aisya Nursyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Jika Anda merasa sesak napas, mudah lelah, dan memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya waspada.
Sebab ini merupakan tanda awal terjadinya kardiomegali.
Kardiomegali adalah suatu kondisi dimana ukuran jantung membesar dibandingkan ukuran normalnya.
Ahli jantung Dr Mahyan Jibril Al Farabi mengatakan jangan menganggap enteng hal ini.
Sebab jika tidak mendapat penanganan yang serius, banyak masalah yang bisa timbul akibat ukuran jantung.
Pada tahap awal, pasien mungkin tidak mendengar keluhan serius.
“Kalau masih pagi, mungkin jantungnya masih lemah. Cuma capek saja, tapi kalau lama-lama malah tambah parah,” ujarnya dalam talkshow kesehatan virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (22/10/2024).
Namun jika penyakit jantungnya parah, pasien tidak bisa beraktivitas normal.
Secara umum, pasien harus bergantung pada peralatan medis meskipun mereka menjalani transplantasi jantung.
Untuk menghindari masalah, Dr Jibril menyarankan masyarakat untuk memeriksakan diri sesegera mungkin.
Jika peningkatan denyut jantung terdeteksi, pengobatan agresif harus dilakukan sejak awal.
Jika serangan jantung terdeteksi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Sembuhkan dulu jantungnya agar tidak semakin besar.
“Yang (peningkatan detak jantung) saja 60 persen, jangan sampai 80 persen. “Karena terlalu besar, berarti lebih sulit dikendalikan,” jelasnya.
Kedua, jika penyimpangannya diketahui sejak awal, maka bisa dibalik.
Retooling adalah istilah baru yang dapat digunakan untuk meredam antusiasme.
Ketiga, pasien menerima alat bantu ventrikel kiri (LVAD).
Hal ini dilakukan jika detak jantung terlalu tinggi.
Titik dimana jantung tidak lagi dapat memompa darah sebaik sebelumnya.
Namun perangkat ini tergolong langka dan sangat mahal di Indonesia.
Dan yang terakhir, transplantasi jantung. Namun proses ini sangat sulit dan tidak mudah.
“Di Indonesia sepertinya kita belum melakukannya,” tutupnya.